Saat sedang meeting, seorang peserta terlihat memejamkan mata. Kepalanya beberapa kali terangguk-angguk ke depan, kemudian ia seperti mau jatuh. HP yang dipegangnya terjatuh. Menurut istilah medis, peserta rapat tadi mengalami microsleep. Yaitu kondisi atau kejadian hilangnya kesadaran seseorang karena mengantuk berat. Bahaya microsleep tidak main-main, bila terjadi saat berkendara.
Orang yang mengalami microsleep tertidur secara tiba-tiba, untuk waktu yang singkat, sekitar satu sampai beberapa detik. Kemudian tersentak bangun, mungkin karena hampir jatuh dari tempat duduk atau dikagetkan oleh sesuatu.
Bahaya Microsleep
Microsleep bisa terjadi saat kita sedang belajar, melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan monoton, atau saat menghadiri meeting yang membosankan. Berbahaya bila microsleep terjadi saat kita sedang mengemudikan kendaraan bermotor – apalagi di jalan tol – atau sedang mengoperasikan mesin di pabrik. Kecelakaan lalu lintas yang berakibat fatal sampai menyebabkan kematian, antara lain karena pengemudi terserang microsleep.
Penyebab Microsleep
Microsleep terjadi ketika beberapa bagian otak “tertidur”, sedangkan bagian otak lainnya tetap aktif. Bagian otak yang tidak aktif dan menyebabkan microsleep, yakni bagian yang berfungsi memroses suara. Orang yang sedang mengalami kondisi microsleep tidak mendengar suara atau tidak merespons saat dipanggil.
Microsleep terjadi ketika kita sedang mengantuk, namun tetap menahan diri untuk tidur. Misalnya setelah bekerja lembur semalam suntuk, atau penderita gangguan tidur. Bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja.
Tanda-tanda akan Terjadi Microsleep
Serangan microsleep biasanya ditandai dengan munculnya tanda-tanda berupa sangat sulit menahan kantuk dan mata tetap terbuka, ditambah sering menguap. Gejala microsleep di antaranya:
- Tidak bisa fokus.
- Tidak mendengar suara atau pembicaraan orang lain.
- Tidak ingat kejadian 1–2 menit yang lalu.
- Benda yang sedang dipegang terjatuh.
- Hilang kontrol, sehingga kepala terkulai secara tiba-tiba.
Risiko Microsleep
Beberapa hal bisa meningkatkan risiko terjadinya microsleep. Antara lain:
1. Gangguan tidur
Gangguan tidur membuat kualitas tidur menurun. Sulit konsentrasi di siang hari dan memicu microsleep.
2. Kerja lembur
Bekerja sampai jauh malam apalagi sampai pagi, berakibat mengantuk di siang hari. Bila ada sesuatu yang harus dikerjakan atau tetap beraktivitas, microsleep bisa terjadi.
3. Kurang tidur berulang
Normalnya kita tidur 7-8 jam/malam. Bila karena suatu hal selama berhari-hari kita tidur kurang dari 6-7 jam, meningkatkan risiko mengalami microsleep.
4. Efek minum obat
Ada obat-obatan tertentu yang bisa bikin mengantuk. Kalau ditambah lagi dengan kurang tidur, risiko microsleep meningkat.
5. Kondisi kesehatan
Penyakit diabetes bisa membuat seseorang mengantuk berat, meski malam harinya tidur cukup.
Menghindari Microsleep
Microsleep umumnya berhubungan dengan kurangnya waktu tidur malam hari. Mencukupi waktu tidur adalah cara yang tepat untuk menghindarkan terjadinya microsleep. Upayakan tidur 7-8 jam/malam. Hal-hal lain yang dapat dilakukan antara lain:
1. Minum kopi
Sekitar 30 – 60 menit sebelum berkendaraan, untuk berjaga-jaga minumlah secangkir kopi pahit. Ya, kopi pahit alias tidak pakai gula. Atau tambahkan sedikit gula. Minum kopi juga bisa dilakukan saat hendak meeting, sementara sudah merasa bakal terserang microsleep.
2. Dengarkan musik bertempo cepat
Mendengarkan musik bertempo cepat bisa membantu meningkatkan kewaspadaan kita, sehingga rasa kantuk lebih bisa diatasi.
3. Lakukan sesuatu
Saat mulai mengantuk, cobalah melakukan sesuatu. Misalnya berbincang atau lakukan aktivitas yang dapat menghilangkan rasa mengantuk.
4. Beristirahat sejenak
Bila sudah mengantuk berat saat berkendaraan, sebaiknya berhenti di rest area atau tempat yang aman. Istirahat/tidur 30 – 60 menit. Kantuk akan hilang. Lebih baik terlambat sampai ke tempat tujuan, dari pada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Memang, bahaya microsleep sangat mengancam bila terjadi ketika seseorang berkendara. (sur)