Kesehatan mental anak berhubungan erat dengan kesehatan mental orangtuanya. Sayangnya penelitian tahun 2021 menemukan 1 dari 14 anak memiliki orangtua atau pengasuh dengan kesehatan mental yang buruk.
Memiliki mental yang sehat selama masa anak-anak sangat penting bagi perkembangan emosional dan keterampilan sosial untuk menyelesaikan masalah di sepanjang hidupnya. Anak-anak dengan kondisi mental sehat lebih mungkin memiliki kualitas hidup yang positif dan lebih berfungsi baik di rumah, sekolah dan lingkungan mereka.
Melansir laman CDC, perkembangan kesehatan mental anak didukung oleh orangtuanya. Orangtua dengan masalah mental, seperti mengalami gejala depresi atau kegelisahan, akan lebih sulit untuk merawat anak mereka, dibanding orangtua dengan kondisi mental baik.
“Bahkan, baik orangtua dan anaknya bisa memiliki risiko bersama, seperti kerentanan yang diwariskan, tinggal di lingkungan yang tidak aman dan menghadapi diskriminasi yang sama,” CDC menekankan.
Riset Sara Beth Wolicki, dari Oak Ridge Institute for Science and Education, CDC Research Participation Programs, meminta orangtua atau pengasuh untuk melaporkan kesehatan mental dan fisik anak mereka, serta kesehatan mental mereka sendiri.
Satu dari 14 anak berusia 0-17 tahun memiliki orangtua dengan kesehatan mental yang buruk, dan anak-anak tersebut lebih cenderung memiliki kesehatan (fisik) buruk, demikian pula kesehatan mental dan emosional mereka.
Anak-anak tersebut juga mempunyai pengalaman masa kecil yang merugikan, seperti paparan kekerasan atau masalah keluarga seperti perceraian, dan hidup dalam kemiskinan.
Ayah penting untuk kesehatan mental anak
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menekankan, kesehatan mental anak tidak hanya dibentuk oleh ibunya, tetapi juga peran ayah.
Ayah penting dalam mendukung kesehatan mental anak-anak mereka. Penelitian baru-baru ini mengamati ayah dan pengasuh laki-laki lainnya, dan menemukan hubungan serupa antara kesehatan mental mereka dan mental anak.
Anak generasi maju
Dukungan orangtua pada perkembangan kesehatan mental anak terlihat pada dua individu ini.
Atlet Bulutangkis Indonesia, Greysia Polii mengungkap peran besar sang ibu, dalam mendampinginya berjuang mewujudkan karier bulu tangkisnya hingga tahap ini.
“Bunda sangat berperan dalam mendukung saya mencapai kesuksesan. Sejak kecil, dengan segala rintangan yang harus saya lewati demi mewujudkan mimpi saya menjadi atlet, Bunda selalu mendampingi saya dengan segala dukungannya, salah satunya dengan memastikan saya mendapatkan nutrisi yang terbaik agar saya tumbuh dan berprogres maksimal baik secara fisik maupun mental,” ujarnya dalam peluncuran acara kompetisi cerita #AkuAnakSGM #AnakGenerasiMaju, Rabu (25/5/2022).
Dari hasil perjuangan dan dukungan orangtuanya tersebut, Greysia Polii bisa berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020. “Membuktikan peran saya sebagai Anak Generasi Maju yang bisa memajukan bangsa,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, motivator dan pengusaha, Merry Riana juga menyampaikan bahwa kesuksesan yang diraihnya saat ini merupakan buah dari kerja keras dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan mimpi-mimpinya.
“Perjalanan hidup saya tidak selalu mulus, namun di setiap kesulitan yang saya alami, saya selalu percaya diri dan menciptakan kesempatan untuk terus maju. Perjuangan saya tersebut kini menjadi inspirasi memotivasi banyak orang untuk menggapai mimpi. Inilah upaya saya memajukan bangsa, memotivasi sebanyak mungkin orang, termasuk para orangtua, untuk terus memberikan dukungan yang lengkap bagi anak agar bisa jadi generasi maju,” jelas Merry Riana.
Sementara itu Renta Situmeang, Senior Brand Manager SGM Eksplor, menjelaskan ”Kami ingin mengajak para bunda dan seluruh lapisan masyarakat untuk menyadari pentingnya dukungan pemenuhan kelengkapan nutrisi dan terus memberikan stimulasi agar si kecil bisa tumbuh maksimal, karena telah banyak bukti anak-anak Indonesia yang telah tumbuh jadi generasi maju yang berhasil berprestasi di bidangnya masing-masing.” (jie)