Puluhan anak balita di distrik Kollam, Kerala, India, terserang flu yang tidak biasa. Times of India memberitakan, anak balita yang terinfeksi mengalami ruam, iritasi kulit dan dehidrasi. Iritasi menyebabkan lecet-lecet dan melepuh di beberapa bagian tubuh. Bentuk lepuhannya berwarna kemerahan, sehingga disebut flu tomat (tomato fever).
“Flu tomat merupakan demam yang belum dikenal penyebabnya. Terdeteksi menyerang balita di Kerala. Penyakit akibat virus langka ini telah menginfeksi 80 lebih anak balita," kata Dr. Shuchin Bajaj, Direktur dari Grup Rumah Sakit Ujala Cygnus, seperti dilansir The Indian Express, Jumat 13 Mei 2022.
Diperkirakan, jumlah balita yang terinfeksi jauh lebih banyak mengingat belum ada laporan dari rumah sakit swasta. Menurut pakar medis India, flu tomat ini penyakit langka yang belum diketahui penyebabnya. Ada dugaan, tomato fever merupakan efek samping dari penyakit chikungunya, atau demam berdarah.
Sejauh ini, belum ada laporan flu tomat sudah masuk Indonesia. Bagaimana pun, kita perlu waspada karena penyakit ini – seperti infeksi influenza umumnya – dapat menular dengan cepat.
Gejala flu tomat & flu biasa
Anak balita di Kerala, India, yang terinfeksi mengalami: batuk, bersin-bersin dan pilek (mirip influenza), ruam dan iritasi pada kulit, merasa kelelahan, nyeri sendi, demam tinggi dan nyeri tubuh. Terjadi perubahan warna pada tangan, lutut dan bokong. Gejala lain berupa: kram perut, mual muntah, atau diare.
Tanda dan gejala ini berbeda dengan flu atau influenza yang sudah luas dikenal. Flu biasa disebabkan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan (hidung, tenggorokan dan paru-paru). Gejala flu ini dapat mempengaruhi bagian tubuh yang lain.
Sejak ditemukannya vaksin influenza, flu tidak lagi tergolong penyakit yang mematikan. Banyak yang mengobatinya dengan obat bebas yang dijual di warung pinggir jalan atau apotek. Gejala influenza bervariasi pada masing-masing orang.
Menurut situs BetterHealth, di hari ke-8 tubuh penderita biasanya sudah menunjukkan kesembuhan, ditunjukkan dengan berkurangnya keparahan gejala yang dirasakan.
Penyebab flu tomat
Sejauh ini, pakar kesehatan dan pejabat yang berwenang di India masih menyelidiki penyebab utama penyakit yang menyerang anak balita ini.
Pastinya, di India penyakit flu tomat hanya terajadi di wilayah Kollam, Kerala. Namun, pejabat kesehatan memperingatkan agar warga berhati-hati dan waspada, karena bukan tidak mungkin penyakit ini menyebar ke wilayah lain.
Antisipasi pencegahan dan penanganan flu tomat
Sambil menanti hasil penelitian dan penyelidikan para pakar kesehatan, Dr. Bajaj memberikan tips cara melakukan pencegahan dan penanganan flu tomat:
- Balita penderita flu tomat sedapat mungkin tidak menggaruk lepuhan di kulit, karena dapat memperparah keadaan.
- Pasien disarankan istirahat dan selalu menjaga kebersihan.
- Meningkatkan asupan cairan untuk mengatasi dehidrasi.
- Segera konsultasi ke dokter atau ke rumah sakit, bila ada anggota keluarga yang mengalami gejala.
- Seperti flu yang lain, demam tomat menular. Balita yang terinfeksi harus menjalani isolasi. (sur)