Menyambut hari baru seyogyanya dimulai dengan fisik yang segar dan penuh syukur, tetapi bagaimana bila bangun tidur dalam keadaan gemetar atau tremor? Gemetar saat bangun tidur bisa menjadi penanda gangguan kesehatan yang lebih serius, walau tidak selalu seperti seperti itu.
Carl W. Bazil, MD, PhD, profesor neurologi di Columbia University Irving Medical Center, AS, menyebutkan ada banyak tipe dari gemetar, seperti gemetar, menggigil, gemetar halus atau keras, dll.
“Kerap kali sulit diketahui apakah gemetar terjadi dimulai selama tidur dan menyebabkan gemetar saat bangun tidur, atau terbangun lebih dulu (baru gemetar),” ujarnya melansir Livestrong.
Ini beberapa penyebab kenapa Anda bisa gemetar saat bangun tidur, dan apa yang bisa dilakukan terhadapnya.
1. Gula darah terlalu rendah
Kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemi) bisa menyebabkan Anda gemetar di pagi hari, atau gemetar saat bangun dari tidur siang.
“Ada kemungkinan untuk bangun tidur dengan perasaan seperti Anda mengalami tremor jika gula darah terlalu rendah,” kata Margot Savoy, MD, wakil ketua untuk American Academy of Family Physicians.
Hipoglikemia merupakan suatu kondisi saat gula darah <70 mg/dl. Menunjukkan gejala antara lain Lelah, pusing, pucat, bibir kesemutan, gemetar, berkeringat, merasa lapar, jantung berdebar-debar dan sulit konsentrasi.
Untuk mengatasi hipoglikemia disarankan mengonsumsi makanan/minuman mengandung gula sederhana, seperti teh manis, jus buah, roti lapis, biskuit atau permen, untuk dengan cepat menaikkan glukosa.
Setelah 15 menit, periksa kembali kadar gula Anda. Jika masih tetap <70 mg/dl, konsumsi kembali makanan/minuman manis. Lakukan terus pengecekan tiap 15 menit sekali hingga kadar gula Anda berada di atas 70 mg/dl. Setelah kadar gula kembali normal, jagalah agar tetap stabil dengan mengonsumsi makanan atau camilan sehat.
2. Serangan panik
Serangan panik bisa menyebabkan Anda gemetar saat bangun tidur, walau kejadian ini jarang terjadi, dr. Savoy menerangkan.
Mayo Clinic menyebutkan, serangan panik malam hari bisa terjadi bahkan tanpa penyebab khusus. Gejalanya termasuk berkeringat, gemetar, detak jantung lebih cepat, napas cepat, kedinginan, merasa ada musibah yang akan datang.
Bila serangan panik adalah penyebab Anda gemetar saat bangun tidur, Mayo Clinic menyarankan terapi, seperti terapi perilaku kognitif dan pengobatan. Mengatasi penyebab kecemasan atau serangan panik juga dapat membantu.
3. Anda memiliki ansietas
Meskipun merasa cemas akan suatu hal merupakan hal yang wajar, jika tejadi gemetar bertepatan dengan perasaan kecemasan (ansietas) itu perlu diwaspadai.
Gejala gangguan kecemasan termasuk, gemetaran, gugup/gelisah/tegang, merasa lemah/lelah, mengalami masalah pencernaan (sembelit atau diare), susah tidur, sulit berkonsentrasi dan berkeringat.
“Ansietas dan serangan panik bisa sangat mengganggu seseorang untuk menikmati hidup, jika tidak diterapi, tetapi Anda tidak selalu memerlukan obat-obatan,” terang dr. Savoy. “Terapi dan latihan pernapasan bisa membuat perbedaan besar.”
4. Efek samping obat
Obat-obatan tertentu bisa menimbulkan efek samping gemetaran. Beberapa obat itu seperti albuterol yang biasa diresepkan untuk asma, kortikosteroid (misalnya prednisone), antidepresan, nikotin, ritalin, dll.
Jika Anda menduga obat-obatanlah yang menyebabkan gemetar, konsultasikan dengan dokter tentang alternatif obat lain, atau kemungkinan menurunkan dosis Anda.
5. Terlalu banyak kafein
Tidak hanya kopi, mengonsumsi terlalu banyak kafein dalam minuman soda, minuman energi atau camilan bisa membuat Anda merasa gemetaran.
Kandungan kafein yang lebih besar dari 400 mg per hari dianggap berlebihan untuk orang dewasa, ini setara dengan empat cangkir kopi.
Menurut University of Washington School of Medicine (UW Medicine), terlalu banyak kafein dapat menyebabkan gugup, berkeringat/gelisah, kecemasan, mual dan diare. Asupan kafein yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan irama jantung pada orang dengan masalah jantung.
Jika Anda bangun tidur dengan perasaan gemetar, dan berpikir terlalu banyak kafein adalah penyebabnya, ganti rutinitas ngopi Anda dengan air putih. Selain itu UW Medicine menyarankan berlatih pernapasan dapat membantu. (jie)