Olahraga teratur baik untuk menjaga / meningkatkan daya tahan tubuh. Beberapa penelitian bahkan menyatakan efektif mengurangi risiko infeksi saluran napas atas, seperti selesma (common cold) atau yang biasa disebut flu.
Karena baik untuk imunitas, orang beranggapan bila olahraga saat flu akan membantu mengusir penyakit. “Sayangnya, belum ada bukti penelitian bila olahraga saat flu akan mengurangi durasi sakit atau mengurangi keparahan,” ujar John Hough, ahli fisiologi olahraga dari Nottingham Trent University, Inggris.
Ada beberapa alasan kenapa olahraga rutin bermanfaat untuk sistem imun. Pertama, Hough menjelaskan berhubungan dengan hormon katekolamin yang dikeluarkan tubuh saat kita berolahraga. Hormon dikenal juga sebagai adrenalin dan noradrenalin.
Katekolamin penting bagi fungsi sistem imun dengan merangsang pelepasan dan pergerakan sel-sel imunitas yang membantu mendeteksi keberadaan virus atau kuman lain di dalam tubuh. “Penelitian menunjukkan olahraga adalah salah satu cara kita bisa meningkatkan kadar hormon penting ini,” kata Hugh, melansir Science Alert.
“Saat kita berolahraga aliran darah juga akan meningkat, ini dimaksudkan untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan saat olahraga. Peningkatan aliran darah ini memicu stres berlebih di pembuluh darah, yang akan menyebabkan tubuh melepaskan sel imun khusus yang disebut sel natural killer (sel NK) dan sel T. Kedua sel imun ini berperan penting untuk membunuh sel - sel yang terinfeksi virus.”
Olahraga juga dapat bermanfaat untuk melawan infeksi dengan cara lain. Pada lansia yang secara rutin olahraga selama satu bulan terlihat mereka memiliki penyembuhan luka kulit yang lebih cepat dibanding lansia yang tidak olahraga rutin. Cepatnya proses penyembuhan ini mengurangi risiko virus dan bakteri menyusup ke dalam tubuh melalui luka terbuka.
Semua mekanisme tersebut, imbuh Hugh, bersama-sama akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko sakit akibat infeksi virus. “Di tiga penelitian terlihat mereka yang biasa jalan kaki 40-45 menit, 5 hari per minggu, memiliki 40-50 % gejala infeksi saluran napas atas yang lebih sedikit, dibandingkan kelompok kontrol,” katanya.
Olahraga saat flu apakah mungkin dilakukan?
Jadi karena olahraga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kenapa tidak kita olahraga saat flu juga akan membantu melawan infeksi?
“Perlu dipahami bila olahraga bisa membuat tubuh stres yang pada gilirannya dapat membuat sel – sel imun kurang mampu merespons patogen. Sebagian disebabkan karena tubuh membutuhkan lebih banyak energi dan oksigen saat kita berolahraga, yang juga dibutuhkan sel kekebalan untuk melawan virus,” terang Hugh.
Saat tubuh melawan infeksi, dan kemudian terkena stres olahraga, ini mungkin tidak bermanfaat bagi respons imun.
Walau saat ini belum ada bukti penelitian yang menegaskan bahwa olahraga saat flu akan membantu tubuh lebih cepat sembuh, bukan berarti Anda tidak boleh berolahraga.
“Jika gejala yang Anda rasakan hanya disekitar tenggorokan ke atas, seperti pilek atau hidung tersumbat, olahraga intensitas ringan bisa dilakukan dengan tetap mengamati bagaimana kondisi tubuh. Jika Anda merasa okay, intensitas latihan bisa ditingkatkan secara bertahap.”
“Tetapi bila olahraga membuat Anda merasa lebih buruk, beristirahatlah. Juga tidak direkomendasikan olahraga bila mengalami demam, nyeri otot atau mual/muntah,” Hugh menerangkan.
Bila Anda ingin olahraga saat flu, pastikan berhati-hati, terutama jika Anda berolahraga di sekitar orang lain. Batuk atau pilek mudah menular.
Olahraga teratur adalah cara yang baik membantu menguatkan daya tahan tubuh untuk melawan berbagai infeksi, termasuk flu bahkan mungkin COVID-19. Tetapi jangan merasa harus tetap berolahraga jika sedang sakit. Terkadang obat terbaik saat flu adalah cukup minum, istirahat dan minum pereda nyeri. (jie)