HDL kolesterol tidak hanya penting untuk kesehatan jantung, tetapi dalam penelitian terbaru terungkap bila kolesterol baik ini bisa mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Penyakit Alzheimer merupakan kondisi melemahkan yang terutama menyerang lansia. Penderita kehilangan sebagian besar fungsi kognitif otaknya dan tidak mampu mengerjakan tugas-tugas hariannya.
Sayangnya, hingga saat ini Alzheimer belum bisa disembuhkan. Para ahli masih meneliti bagaimana penyakit ini berkembang, bagaimana pencegahannya dan cara terbaik untuk merawat penderita Alzheimer.
Studi terbaru di Alzheimer’s & Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association membuka wawasan baru. Peneliti mempelajari hubungan antara kadar kolesterol baik (HDL) di cairan serebrospinal dan risiko Alzheimer.
Peneliti melihat bahwa kadar kolesterol baik yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko Alzheimer yang lebih rendah.
Sebanyak 180 lansia (usia 60 tahun ke atas) terlibat dalam penelitian ini melalui Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer di University of Southern California, dan the Huntington Memorial Research Institute (HMRI) Aging Program.
Peneliti mengamati fungsi kognitif (pengambilan keputusan, memori, pemahaman, dll) peserta melalui beberapa tes. Mereka mengambil cairan serebrospinal (CSF; cairan yang membungkus otak dan sumsung tulang belakang), sampel plasma dan mengisolasi DNA peserta.
Peneliti juga menguji gen APOE ε4 dari DNA. Ini adalah faktor risiko potensial yang memicu penyakit Alzheimer.
Mereka kemudian memeriksa kadar partikel HDL kecil di cairan serebrospinal. Ditemukan bahwa tingkat partikel kolesterol baik yang lebih tinggi berkaitan dengan fungsi kognitif yang lebih baik di antara peserta.
Hasil ini tetap sama, bahkan setelah memperhitungkan gen APOE ε4, usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan partisipan.
“Di sini untuk pertama kalinya, kami mengukur partikel HDL dalam cairan serebrospinal sebagai pengganti HDL otak, dan menemukan bahwa kadar partikel kolesterol baik yang lebih tinggi berkorelasi dengan kinerja yang lebih baik pada pengukuran fungsi kognitif,” tulis Hussein Yassine, salah satu peneliti melansir Medical News Today.
“Hasil penelitian ini dapat mengarah pada pengembangan pengobatan baru untuk penyakit Alzheimer.”
Apa itu kolesterol baik?
Kolesterol merupakan nutrisi penting yang diperlukan tubuh. Kolesterol berfungsi membentuk dinding sel dalam tubuh, berperan dalam produksi hormon sex, vitamin D, serta untuk fungsi otak dan saraf. Masih banyak fungsi kolesterol lainnya.
Kolesterol ada beberapa macam: LDL (low-density lipoprotein) yang disebut juga kolesterol jahat, HDL (high-density lipoprotein) dan trigliserida.
HDL merupakan kolesterol baik dengan lipoprotein berkerapatan tinggi. HDL bersifat anti-arterogenik (menghambat pembentukan plak). Sementara LDL yang adalah lipoprotein berkerapatan rendah yang cenderung untuk mengendap/menumpuk menjadi plak di pembuluh darah.
Fungsi utama HDL adalah membawa kolesterol bebas di dalam pembuluh darah dan kemudian mengeluarkannya lewat empedu. Dengan demikian penimbunan kolesterol di dinding pembuluh darah menjadi berkurang.
Meningkatkan HDL
Kadar kolesterol baik bisa ditingkatkan dari makanan tertentu. Berikut adalah makanan yang tinggi kolesterol baik:
1. Minyak zaitun
Minyak zaitun (olive oil) terkenal sebagai minyak sehat bukan tanpa alasan. Ia mengandung 77% asam lemak tak jenuh tunggal (salah satu jenis lemak sehat) dan hanya 15% asam lemak jenuh (lemak tidak sehat).
2. Whole grain
Whole grain atau biji-bijian utuh, termasuk beras merah, terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol jahat.
3. Ikan berlemak
Lemak ikan tinggi asam lemak omega-3, ini akan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah. Ikan yang tinggi asam omega-3 seperti salmon, tuna, sarden atau patin.
4. Kacang-kacangan
Kancang-kacangan, termasuk kacang almond, kacang tanah, juga mengandung lemak sehat. Selain itu kacang juga kaya serat dan senyawa yang disebut sterol tanaman. Senyawa ini berfungsi mencegah penyerapan kolesterol dalam tubuh.
5. Alpukat
Alpukat adalah buah yang tinggi lemak tak jenuh tunggal, sehingga mirip dengan minyak zaitun, ia bisa menurunkan kadar LDL dan menambah HDL.
6. Biji chia
Biji chia bisa menjadi alternatif makanan tinggi omega-3. Mengonsumsi biji chia secara rutin membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, meningkatkan kolesterol baik, dan menurunan tekanan darah tinggi. (jie)