Tahun ini pemerintah memperbolehkan ritual mudik Lebaran. Ini membuat masyarakat yang sudah tiga tahun menahan diri selama pandemi untuk tidak mudik bersemangat. Perlu diketahui mudik Lebaran tidak hanya butuh persiapan biaya, tetapi juga bagaimana menjaga agar tetap bugar dan sehat.
Selama perjalanan mudik kita tubuh butuh stamina yang bugar, karena biasanya membutuhkan waktu berjam-jam – terutama bagi pengguna moda transportasi roda dua dan empat.
Kondisi cuaca di selama perjalanan (yang saat ini tidak bisa diprediksi kapan hujan atau panas), macet panjang, ditambah masih menjalankan puasa membutuhkan tingkat kewaspadaan yang ekstra.
Idealnya kesehatan tubuh perlu disiapkan jauh-jauh hari. “Seyogyanya sebulan sebelum mudik, atau dari awal puasa kita rutin olahraga,” papar dr. Michael Triangto, SpKO, dari RS Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta, dalam suatu kesempatan.
Pilihan waktu melakukan olahraga adalah saat sehabis sahur atau menjelang buka puasa. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda, 15-30 menit. Frekuensinya 3-5 kali seminggu. Tujuannya sebatas untuk menjaga kebugaran tubuh.
Saat melakukan perjalanan mudik, terutama bagi supir, duduk dengan posisi yang sama selama berjam-jam membuat peredaran darah tidak lancar.
“Idealnya istirahat setiap dua jam. Menepilah ke rest area, istirahat setengah jam cukup, lakukan peregangan. Kalau perlu berbaring dan tidur sebentar,” imbuh dr. Michael.
Jika terjebak macet dalam mobil, manfaatkan untuk melakukan peregangan ringan (peregangan leher, bahu, punggung dan kaki). Misalnya dengan memutar bahu ke depan -belakang, miringkan kepala ke kanan-kiri, luruskan kaki dan putar telapak kaki, putar punggung ke kiri –kanan.
Atau, jika terjadi macet panjang, ke luar dari mobil dan lakukan peregangan di samping mobil. Bisa juga dengan berjalan mengelilingi mobil. Peredaran darah akan kembali lancar, sehingga Anda bugar kembali.
Bahaya mengantuk
Perlu diketahui bila berkendara dalam kondisi mengantuk, lebih berbahaya daripada dalam kondisi mabuk.
Sangat tidak disarankan melakukan perjalanan mudik di malam hari, demi menghindari macet. Berkendara di waktu tidur sangat berisiko karena dorongan rasa kantuk akan lebih kuat.
Minum segelas kopi saat mengantuk ternyata tidak banyak membantu. Kopi hanya akan membuat mata melek, tetapi tidak mengatasi masalah otak yang lelah. Otak lelah mengakibatkan respons menyupir menjadi lambat.
Disarankan untuk cukup tidur (7 – 8 jam) sebelum perjalanan mudik. Jika akan melakukan perjalanan pagi, maka malamnya sudah istirahat cukup. Bila terpaksa melakukan perjalanan malam, maka siangnya juga perlu istirahat cukup.
Kurangi makanan manis
Bila pemudik melewati waktu berbuka, pilihlah menu yang sehat, cukupi serat dan sayur. Konsumsi air yang cukup agar tidak dehidrasi.
Untuk mengurangi risiko kelelahan, selama perjalanan mudik dianjurkan mengurangi konsumsi makanan manis. Karena akan menaikkan gula darah dengan cepat.
Akhirnya tubuh melepas insulin serta akan banyak asam amino triptofan yang masuk ke otak, sehingga memicu produksi hormon serotonin yang memiliki efek relaksasi dan mengantuk. (jie)