Sakit sekujur tubuh. Emosional. Sulit tidur (insomnia). Tubuh terasa lelah. Sering cemas, depressi. Inilah derita yang dialami pasien penyakit fibromyalgia (fibromyalgia syndrome), yang lebih banyak diderita perempuan dibanding laki-laki. Anak-anak bisa terkena, tapi sindrom ini lebih banyak terjadi pada yang berusia 30 -50 tahun.
Siapa mengira, Lady Gaga -- penyanyi, penulis lagu dan aktris papan atas Amerika Serikat – mengidap penyakit ini. Selain sakit di beberapa bagian tubuh, penderita fibromyalgia juga sering mengalami kram perut, nyeri saat haid dan iritasi usus.
Dikutib dari sejumlah sumber, sindrom fibromyalgia adalah penyakit kronis, penyebabnya belum diketahui pasti. Obat hanya untuk mengurangi gejala karena penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Penyebab utama yang diketahui adalah faktor gen (keturunan).
Trauma masa lalu
Faktor lain yang bisa meningkatkan risiko, yakni mereka yang pernah mengalami trauma fisik atau emosional, seperti pernah cedera atau menjalani operasi. Lady Gaga yang bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta (lahir 28 Maret 1986 di New York, USA), diketahui pernah mengalami kekerasan seksual sampai hamil ketika berusia 19 tahun.
Pengakuannya diungkapkan seraya menangis, saat jadi bintang tamu acara The Me You Can't See, serial dokumenter kesehatan jiwa, yang dipandu Oprah Winfrey beberapa waktu lalu. Dalam deritanya, Gaga terus berkarya dan meraih banyak penghargaan bergengsi: 12 Grammy Awards, beberapa Guinness World Records, penghargaan dari Songwriters Hall of Fame dan Council of Fashion Designers of America, Billboard's Artist of the Year (2010), Woman of the Year (2015) dan lain-lain.
Disangka alami gangguan jiwa
Seorang gadis lain bernama Bel Banta, berusia 22 tahun saat didiagnosis mengalami sindrom fibromyalgia. Ia merasakan ada yang tidak beres dengan dirinya sejak usia 16 tahun. Menurut Health, fibromyalgia bisa mirip kondisi lain seperti radang sendi, lupus atau kanker.
Ketika dokter bertanya, apakah Banta sering merasa cemas dan tertekan? "Aku mengangguk, meski sebagian besar kecemasanku berasal dari rasa sakit yang tak bisa dijelaskan," kata Banta. Dokter mendiagnosa Banta mengalami gangguan kejiwaan dan memberi obat Zoloft. Ini obat antidepresan yang biasa diberikan bagi penderita penyakit gangguan jiwa.
Bukannya membaik, Banta mengaku seperti ada aliran listrik di kepalanya. Sekitar satu tahun kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih teliti, Banta didiagnosa fibromyalgia. Dokter meresepkan obat obat Cymbalta. Setelah beberapa minggu, Banta merasa membaik. Sakit yang dirasakan berkurang dan rasa cemasnya mulai terkontrol.
Penanganan fibromyalgia
Meski tak dapat disembuhkan, penderita sindrom ini perlu menjalani pengobatan untuk meringankan gejala yang dirasakan. Perawatan dan penanganan penyakit ini berbeda-beda, antara pasien satu dan pasien lainnya. Penanganan yang umum dilakukan:
1. Obat-Obatan
Penderita perlu mengonsumsi obat-obatan, misalnya obat pereda nyeri atau antidepresan saat dibutuhkan. Dalam kondisi tertentu, dokter bisa meresepkan obat relaksan otot, obat penenang, hingga obat tidur. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kesehatan tubuh penderita.
2. Terapi psikologis
Terapi psikologis, misalnya terapi perilaku kognitif. Tujuannya agar penderita dapat menemukan cara yang tepat untuk mengatasi stres dahn depressi yang muncul karena penyakit ini.
3. Terapi Fisik
Bertujuan untuk meringankan rasa sakit, sebagai gejala yang menonjol dari penyakit ini. Terapi fisik dilakukan misalnya dengan teknik relaksasi, olahraga ringan, atau berenang dalam air hangat. Terapi fisik ditengarai dapat meringankan rasa sakit yang dialami.
Dengan lebih banyak bergerak (olahraga) dan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang, sangat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita. (sur)