Susu berbasis nabati atau plant based milk makin populer beberapa tahun terakhir. Plant based milk bahkan ikut muncul di program reality show Masterchef Indonesia. Pada season 9 episode 6 Februari lalu dalam tantangan mystery box, tiap peserta mendapatkan pasangan tepung dan susu nabati berbeda. Salah satunya yaitu tepung dan susu beras atau rice milk. Tapi ternyata, rice milk kurang baik bagi kesehatan.
Susu beras sudah lama dikenal di kultur masyarakat kita. Kita biasa menyebutnya sebagai air tajin, dan kerap diberikan kepada bayi sebagai pengganti susu. Hmm sehebat itukah susu beras, hingga nutrisinya bisa menyamai susu? Sayangnya, tidak. Bahkan sebetulnya, plant based milk ini justru bisa merugikan kesehatan. Mengapa demikian? Berikut ini 4 alasannya.
4 Alasan Rice Milk Kurang Baik untuk Kesehatan
Rice milk yang cukup populer belakangan ini, sedikit berbeda dengan air tajin yang kita kenal. Air tajin adalah cairan putih, yang didapatkan ketika beras mendidih. Sedangkan rice milk dibuat dengan cara memblender nasi dengan air matang, atau memblender beras (yang sebelumnya direndam air panas selama 2 jam) dengan air matang, lalu disaring. Jadi sebenarnya, mirip dengan bubur yang sangat encer, ya.
Yuk, kita pahami mengapa rice milk kurang baik bagi kesehatan.
1. Tinggi karbohidrat
Sumber nutrisi utama dalam beras yaitu karbohidrat. Tak ayal, susu beras mengandung karbohidrat tinggi. Dalam secangkir susu beras, terkandung 22 gr karbohidrat, bandingkan dengan susu sapi yang hanya mengandung 5 gr karbohidrat. Memang, kandungan karbohidrat dalam susu beras hanya sekitar 1/10 kebutuhan karbohidrat harian kita yang mencapai 225-325 gr. Namun ingat, berapa banyak karbohidrat yang kita asup dalam sehari.
2. Memiliki indeks glikemi tinggi
Tak hanya tinggi karbohidrat, rice milk juga memiliki indeks glikemik (IG) tinggi. IG adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan menaikkan kadar gula darah. Makin tinggi nilai IG, makin cepat makanan tersebut menaikkan kadar gula darah. IG dibagi menjadi tiga: rendah (0-55), sedang (56-69), dan tinggi (70-100).
IG susu beras berkisar 79-92. Tak heran, karena susu beras sangat rendah serat, yang penting untuk memperlambat penyerapan gula di usus. Nasi putih saja sudah memiliki IG yang sedang-tinggi. Makin pulen tekstur nasi, IG-nya akan makin tinggi. Bubur yang merupakan nasi dengan kandungan air lebih banyak, memiliki IG lebih tinggi lagi. Jadi bisa dibayangkan betapa tinggi IG pada susu beras, yang sebenarnya mirip dengan bubur yang sangat encer. Dengan kandungan tinggi karbohidrat dan IG tinggi, susu beras jelas tidak bersahabat untuk kadar gula darah kita. Penyandang diabetes sebaiknya menghindari plant based milk satu ini.
3. Minim nutrisi
Seperti telah disebutkan, sumber nutrisi utama beras adalah karbohidrat. Boleh dibilang, rice milk hampir tidak memiliki nutrisi selain karbohidrat, kecuali susu beras buatan pabrik yang telah difortifikasi. Susu beras buatan sendiri/rumahan minim protein dan kalsium, dua zat gizi utama yang menjadi keistimewaan susu hewani. Buat apa minum “susu” kalau tidak mendapatkan tambahan protein dan kalsium?
4. Mengandung arsenik
Secara alamiah, beras mengandung arsenik inorganik, karena bulir-bulir beras menyerap arsenik dari air dan tanah. Nasi yang kita makan sehari-hari pun mengandung arsenik, tapi hanya dalam jumlah kecil dan tidak sampai membahayakan kesehatan. Mencuci dan memasak nasi membantu mengurangi kadar arsenik dalam beras.
Kandungan arsenik dalam susu beras ditengarai lebih tinggi dibandingkan nasi, meski kadarnya tetap relatif rendah. Untuk orang dewasa mungkin tidak akan menimbulkan gangguan, tapi lain ceritanya untuk bayi dan anak.
Berdasarkan konsensus dari perhimpunan nutrisi anak Eropa dan Amerika Utara, disarankan untuk tidak memberikan susu beras kepada bayi dan anak, lantaran kandungan arseniknya. Asupan arsenik inorganik pada bayi dan anak harus serendah mungkin. Sebagai informasi, arsenik inorganik adalah bentuk arsenik yang lebih beracun dibandingkan arsenik organik. Jadi, hindari memberikan air tajin untuk si Kecil, ya.
Cukup beralasan ya mengapa rice milk kurang baik bagi kesehatan. Bila Anda atau si Kecil yang usia balita memiliki intoleransi laktosa, atau ingin memulai pola makan plant based, ada plant based milk lain yang lebih bernutrisi, misalnya soya, almond, dan lain-lain. (nid)
____________________________________________