Kepergian selebgram Laura Anna (23 tahun) untuk selamanya terasa menyentak. Gadis cantik bernama lengkap Edelenyi Laura Anna meninggal dunia Rabu kemarin, 15 Desember 2021, sekitar pukul 09.22 WIB. Malam hari sebelum meninggal, ia sesak napas dan asam lambungnya naik; mungkin karena GERD.
"Doain ya. Aku lagi sesak, asam lambung," tulis Laura lewat pesan WhatsApp yang diunggah Putri Jimbon di Instagram Story, Rabu 15 Desember 2021. Putri yang sempat memberikan bakso kepada Laura menyarankan, karena perutnya sedang sakit sebaiknya bakso jangan dimakan dulu.
Laura sempat dibawa ke UGD rumah sakit. Setelah diberi obat, keluhan sakit dan sesak napasnya mereda, Laura pulang ke rumahnya di Bekasi. Tak lama, ia kembali sesak dan dibawa lagi ke rumah sakit. Belum sampai ke RS, Yang Maha Kuasa memanggilnya “pulang”.
Alami Cervical Vertebrae Dislocation (CVD)
Kepergian Laura meninggalkan kesedikan yang dalam. Laura alami kelumpuhan karena kecelakaan mobil yang dikemudikan pacarnya Gaga Muhammad yang mabuk, 8 Desember 2019. Hari-hari ini Gaga sedang diadili. Perjuangan Laura mendapat dukungan dari banyak pihak; Raffi Ahmad, Atha Halilintar, Deddy Corbuzier dan lain-lain.
Laura alami Cervical Vertebrae Dislocation atau dislokasi tulang leher, yang membuatnya mengalami kelumpuhan. Deddy terkesan saat mengundang Laura ke acara Podcast-nya. “Waktu saya bopong, dia ternyata pakai kateter. Tapi Laura tampak ceria, luar biasa,” Deddy menahan tangis saat dikabari Laura meninggal.
Cedera seperti Laura, sering dialami korban kecelakaan lalu lintas. Cedera tulang belakang – leher sampai tulang ekor -- sangat berbahaya. Kalau saraf di bagian leher cedera, akan menyebabkan kelemahan, kekakuan serta mati rasa pada bahu, lengan dan tangan.
Keck Medicine University of Southern California (USC) menyarankan, jangan anggap remeh cedera atau trauma akibat kecelakaan, terutama trauma di bagian leher. Perlu segera ke dokter untuk mendapat diagnosa dan penanganan yang tepat.
Kondisi Susulan: Ulkus Dekubitus
Seseorang yang karena kondisinya tak memungkinkan untuk banyak bergerak, termasuk saat berbaring di tempat tidur, dapat menyebabkan kondisi yang disebut ulkus decubitus, pressure ulcer atau bed sores.
Ulkus dekubitus dapat muncul pada sejumlah area tubuh, yang tertekan dalam waktu lama. Pada pengguna kursi roda, ulkus dekubitus dapat muncul di area bokong, tulang ekor, tulang belakang, tulang belikat, punggung lengan, dan kaki yang bersandar pada kursi roda.
Pada mereka yang lama terbaring di tempat tidur, dapat muncul luka di belakang dan samping kepala, tulang belikat, pinggul, tulang ekor atau punggung bawah, tumit, pergelangan kaki, dan belakang lutut. Sebagai langkah pencegahan, dapat digunakan tempat tidur khusus yang memakai kasur antidekubitus.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ulkus dekubitus:
Indera perasa menurun
Cedera tulang belakang dan gangguan saraf, dapat menyebabkan indera perasa terganggu, sehingga penderita tidak merasa ada luka.
Kurang asupan cairan dan nutrisi
Hal ini menyebabkan daya tahan dan kesehatan kulit terganggu, sehingga jaringan kulit mudah rusak.
Aliran darah terganggu
Penyakit seperti diabetes, jantung atau gagal ginjal membuat risiko kerusakan jaringan karena kurang suplai oksigen dan nutrisi.
Kemungkinan Alami GERD
Siska, asisten rumah tangga (ART), membenarkan malam itu Laura mengeluh asam lambung. Bisa jadi, Laura menderita GERD (Gastroesophageal reflux disease). Yakni penyakit lambung yang dapat memunculkan rasa terbakar di dada, akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
GERD biasanya diawali perut kembung, mual, nyeri dada atau perut bagian atas. Dapat disebabkan karena pola makan tidak teratur, konsumsi makanan berlemak, pedas, atau asam. Bisa karena minuman beralkohol, kafein, atau karena stress.
GERD bukan penyakit yang mematikan, namun tak bisa dianggap sepele. Lambung berperan penting untuk mencerna makanan dan minuman. Jika dibiarkan, lambung dapat terluka dan berakibat fatal. Pada dasarnya, penyakit ini dapat diatasi dengan gaya hidup sehat, termasuk mengubah pola makan minum.
Selamat jalan Laura! Seperti kata Deddy Corbuzier, “Keceriaan dan ketabahanmu menghadapi cobaan, menginspirasi banyak orang.” (sur)