Mata terasa gatal membuat kita mengucek atau menekan-nekan mata. Tindakan ini tanpa sadar dapat menyebabkan luka halus pada selaput bola mata hingga virus mudah masuk. Penularan umumnya melalui semburan cairan (bersin, batuk), bersentuhan langsung atau melalui media yang sebelumnya bersentuhan dengan mata, seperti kacamata, saputangan, handuk, bantal dan lensa kontak.
Melalui berbagai media penularan itu, virus menyebar ke berbagai tempat termasuk di keramaian. “Pastinya, virus penyebab mata merah tidak menular lewat pandangan mata,” ujar Candra A. Wijaya, Apt. (puj-jie)
Mencegah penularan bagi penderita:
- Cuci tangan dengan sabun setelah menyentuh mata. Penularan bisa melalui jari tangan, sehingga bila penderita mengusap mata dengan tangan, maka tangannya akan tercemar virus.
- Jangan mengucek / menekan mata karena akan memperburuk gejala. Bila mata terasa gatal, kejapkan mata, usap kulit di atas alis atau gerak-gerakkan kulit di bawah mata.
- Gunakan kompres dingin pada mata untuk menyempitkan pembuluh darah.
- Bila banyak air mata, usap ujung mata dengan tisu bersih agar cairan mata tidak menetes.
- Gunakan air mata buatan untuk menghilangkan lendir pada mata.
- Hilangkan kerak kelopak mata menggunakan kompres hangat agar lebih lunak dan mudah dibersihkan.
- Istirahatkan mata dan hindari cahaya terang (gunakan kaca mata hitam).
- Pisahkan barang-barang pribadi (saputangan, bantal, handuk, dll) dari milik orang lain.
- Jangan menggunakan kontak lensa.
- Hindari make up mata.
Bagi yang berinteraksi dengan penderita:
- Hindari bersentuhan langsung, terutama memegang / mencium pipi penderita.
- Bila terpaksa bersentuhan atau disentuh, segera cuci tangan dengan air hangat dan sabun serta jangan menyentuh mata.
- Jangan memegang / menggunakan benda yang telah digunakan penderita.
- Hindari menggunakan barang pribadi (tetes mata, tisu, make up mata, pakaian, handuk, bantal) secara bersama dengan penderita.