Vaksinasi Perkecil Risiko Kematian Akibat COVID-19
vaksinasi_perkecil_risiko_kematian

Vaksinasi Perkecil Risiko Kematian Akibat COVID-19, Penelitian Membuktikan

Sangat menggembirakan melihat jumlah kasus positif dan BOR (bed occupancy rate) Rumah Sakit COVID-19 terus menurun. Yang masih menjadi catatan, angka kematian karena COVID-19 masih tinggi. Prosentasenya hampir sama besar dengan jumlah pasien yang sembuh. Dan menurut data terbaru, 5 September 2021, dari 135.861 pasien COVID-19 yang meninggal dunia, 94% belum disuntik vaksin. Ini bukti nyata bahwa vaksinasi perkecil kematian akibat COVID-19.

“Vaksinasi berkaitan erat dengan menurunnya tingkat keparahan dan kematian akibat COVID-19. Vaksinasi selain dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh, juga dapat menghindarkan kita dari infeksi dan risiko kematian,” tutur Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. Paparan Menteri Johnny ini sama dengan yang disampaikan Menteri Kesehatan. "Vaksin selain dapat mencegah penularan, dapat melindungi kita dari risiko sakit parah, bahkan kematian akibat infeksi COVID-19," kata Johnny dalam keterangan tertulis, Selasa (7/8/2021).

 

Vaksinasi Perkecil Risiko Kematian, Program Vaksinasi COVID-19 Digencarkan

Program vaksinasi nasional hari-hari ini masih berjalan dan semakin digencarkan. Di sejumlah daerah, bagi warga yang hendak disuntik vaksin disediakan kendaraan antar jemput. Termasuk, disediakan makanan minuman.

Ada vaksinasi drive thru bagi pengendara dan penumpang kendaraan bermotor. Ada vaksinasi gotong royong oleh perusahaan yang dikoornidir oleh Kadin. Institusi TNI – Polri, ormas dan partai politik ikut membantu. Dengan semakin banyaknya lokasi, di mana seseorang bisa disuntik vaksin, target 1 juta dosis vaksin yang dinaikkan menjadi 2,5 juta dosis per bulan, insya Allah, dapat dicapai.

Masih ada, memang, warga yang tidak mau divaksin dengan berbagai alasan. Tetapi, jumlahnya sudah jauh berkurang. Sebaliknya, ada yang sudah sangat ingin divaksin, tetapi belum bisa. Misalnya mereka yang terpapar COVID-19, dan belum 3 bulan sejak dinyatakan “negatif”. “Kami baru bisa disuntik vaksin November 2021 nanti,” ujar seorang warga Jakarta, yang bersama 5 anggota keluarganya baru selesai menjalani isolasi mandiri di rumah, bulan Agutus yang lalu.

Jumlah dan prosentase kematian semoga akan terus menurun dengan semakin gencarnya pelaksanaan vaksinasi. Yang terkendala adalah saudara-saudara kita yang tinggal di daerah trerpencil. Apalagi yang tinggal di pulau-pulau kecil, yang untuk mencapainya harus naik kapal atau perahu menyeberang laut.

 

Sejuta Manfaat Vaksinasi

 Sejumlah keuntungan bisa didapat dari vaksinasi. Vaksinasi dapat menurunkan risiko terinfeksi COVID-19. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes telah melakukan evaluasi terhadap tenaga kesehatan, mengenai efektivitas vaksin COVID-19. Vaksin diketahui mampu menurunkan risiko terkena infeksi, mengurangi perawatan dan kematian.

Evaluasi dilakukan melalui studi terhadap 71.455 tenaga kesehatan (nakes) di DKI Jakarta, yakni perawat, bidan, dokter, teknisi dan tenaga umum lain. Evaluasi dilakukan bulan Januari 2021 – Juni 2021. Pengamatan juga dilakukan terhadap kasus konfirmasi positif, perawatan dan kematian akibat COVID-19, terhadap 3 kelompok tenaga kesehatan.

Pertama, kelompok nakes yang mendapat vaksinasi dosis pertama. Kedua, kelompok nakes yang mendapat vaksinasi lengkap (dua dosis). Kelompok ketiga, nakes yang belum mendapat vaksin COVID-19 sama sekali. Hasilnya, kelompok nakes yang belum divaksin atau belum mendapat vaksin sama sekali, sangat berisiko terinfeksi dengan kondisi cukup parah. Tampak bahwa vaksinasi perkecil risiko kematian.

Penelitian King College London, Inggris, selain menurunkan risiko penularan, vaksinasi lengkap (dosis pertama dan kedua) juga memperkecil risiko long COVID-19. Dua dosis vaksin dapat mengurangi gejala kesehatan yang timbul hingga 50%, bila yang bersangkutan terinfeksi. Dengan data penelitian ini, kata Menteri Johnny, “Masyarakat tak perlu ragu disuntik vaksin."

Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama mendukung upaya ini, dengan segera melakukan vaksinasi dan tidak perlu ragu lagi dengan efektivitas vaksin.

Memang, meski sudah disuntik vaksin seseorang masih mungkin terinfeksi. Tetapi, kemungkinan itu terus menurun seiring banyaknya jumlah orang dalam suatu kelompok yang divaksin. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan, belum tahu berapa lama perlindungan yang mampu diberikan oleh vaksin. Yanga pasti, berbagai penelitian telah membuktikan manfaat vaksinasi, seperti yang dipaparkan di atas. (sur)

____________________________________________

Ilustrasi: Woman photo created by wayhomestudio - www.freepik.com