Berita mengejutkan datang dari penyanyi rock Ari Lasso, ia dinyatakan menderita kanker langka stadium 2 yang mengaruskannya menjalani operasi angkat limpa.
Kabar bahwa mantan vokalis Dewa 19 ini terdagnosa kanker langka diungkapkannya di chanel YouTube milik Deddy Corbuzier, Rabu (8/9/2021). Awalnya Ari Lasso beberapa kali merasakan nyeri di rusuk kiri yang tembus hingga ke belakang.
Setelah sempat dilarikan ke rumah sakit gara-gara kesakitan, melalui pemeriksaan CT scan diketahui ada massa padat (tumor) di limpa. Limpa merupakan bagian dari sistem getah bening (sistem limfatik) yang bertugas menyaring sel darah merah yang rusak serta memelihara imunitas tubuh.
Tumor tersebut menempel organ limpa dan perlu segera diangkat. Saat itu Ari belum diberitahu bila ini adalah kanker, walau ia sempat curiga kepada dokter yang tampaknya menyembunyikan informasi sebenarnya.
“Dokter sudah menyiapkan tiga skenario pengangkatan tumor. Pertama angkat atau sedot tumornya pakai laparaskopi. Kedua dengan laparoskopi limpanya (dan tumor) diambil semua. Ketiga kalau tidak tertolong dan operasinya sulit (pakai) bedah total,” pelantun tembang Mengejar Matahari ini menjelaskan.
Akhirnya limpa Ari Lasso terpaksa diangkat menggunakan bedah karena terjadi perdarahan hebat saat dilakukan laparoskopi.
“Tumornya dua kali besarnya dari limpa. Dok gimana menurut pengamatan mata, sebelum hasil patologi keluar?” tanya Ari saat itu.
“Ini sih ganas punya,” ucap penyanyi berusia 48 tahun ini menirukan sang dokter. Hasil patologi anatomi yang keluar 5 hari kemudian mengonfirmasi ini adalah kanker limpa stadium 2.
Kanker limpa tergolong langka. “Orang biasanya kena kanker limfoma, getah beningnya benjol-benjol. Kemudian menimbulkan kerusakan limpa. Kalau gue kebalik, ini limpanya yang dihinggapi kanker. Ini dua kasus dari 4000 kanker limfoma. Besok masuk ke jurnal (medis),” ucap Ari sembari bercanda.
Setelah pengangkatan limpa, Ari Lasso masih akan menjalani PET scan (untuk melihat sampai di mana penyebarannya) dan kemoterapi untuk mematikan sel kanker yang mungkin sudah tersebar lewat pembuluh darah.
“Tapi gue bersyukur, kanker yang namanya DLBCL (diffuse large B-cell lymphoma) ini bisa disembuhkan,” ucap Ari Lasso dengan keyakinan penuh bila akan mampu melewati salah satu fase kehidupannya ini.
Bukan tanpa alasan Ia berpikiran seperti itu. Ari berkaca dari kedua kakaknya merupakan penyintas kanker payudara stadium 3 dan 4.
“Gue percaya bisa melewati ini. Ini keyakinan yang terbentuk oleh pengalaman. Gue pernah OD (over dosis) koma 2 hari, pernah melewati terapi yang luar biasa berat, dibius 12 jam untuk detoks drugs (narkoba) yang luar biasa menyakitkan,” terangnya. “Spirit (semangat) dan keinginan untuk hidup itu bisa ditimbulkan.”
Apa itu DLBCL
DLBCL (diffuse large B-cell lymphoma) adalah jenis kanker limfoma (getah bening) non-Hodgkin (NHL) yang paling umum di seluruh dunia. Namun pada kasus Ari Lasso dianggap langka karena menyerang organ limpa.
Lymphoma Research Foundation mencatat lebih dari 18.000 orang didiagnosis dengan DLBCL setiap tahun. DLBCL adalah NHL agresif (tumbuh cepat) yang mempengaruhi limfosit B (salah satu sel darah putih yang merupakan bagian penting dari sistem limfatik).
Meskipun dapat terjadi pada anak-anak, kejadian DLBCL umumnya meningkat seiring bertambahnya usia, dan sebagian besar pasien berusia >60 tahun.
DLBCL dapat berkembang di kelenjar getah bening atau di luar area kelenjar getah bening seperti saluran pencernaan, testis, tiroid, kulit, payudara, tulang, otak, atau pada dasarnya setiap organ tubuh.
Tumor ini bisa terlokalisasi (di satu tempat) atau menyebar ke seluruh tubuh. Meskipun kanker ini agresif, DLBCL dianggap berpotensi dapat disembuhkan. (jie)