Selama pandemi vitamin D mendadak menjadi populer seperti vitamin C dan E. Vitamin D mengatur kadar kalsium, kesehatan tulang dan membantu menjaga sistem imun kita. Masalahnya gejala kekurangan vitamin D tidak begitu terlihat pada dewasa.
Berikut beberapa tanda bila Anda kekurangan vitamin D menurut para ahli:
1. Merasa kelelahan
Tahukah Anda bila walau kita hidup di negara tropis, mayoritas masyarakat Indonesia kekurangan vitamin D. WHO pernah menyatakan bila rata-rata kadar vitamin D penduduk Indonesia hanya 17,2 ng/ml.
Menurut American Association of Clinical Endocrinologist kadar vitamin D dalam darah <20 ng/ml dianggap sebagai defisiensi (kekurangan); 20 – 30 ng/mL adalah insufisiensi (tidak cukup); 30-100 ng/mL adalah cukup vitamin D dengan nilai optimal >50 ng/mL.
“Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan kelelahan dan gejala tidak spesifik lainnya, termasuk sakit kepala, nyeri dan kelemahan muskuloskeletal (tulang dan sendi), depresi dan gangguan fungsi kognisi,” kata sebuah penelitian yang diterbitkan di Medicine.
“Terapi vitamin D secara signifikan memperbaiki kelelahan pada orang sehat yang kekurangan vitamin D.”
2. Anda mungkin mengalami nyeri tulang
Andrean N Jones, dkk, dalam risetnya menyatakan status vitamin D mempengaruhi kesehatan muskuloskeletal.
“Kadar vitamin D yang rendah bisa memicu masalah klinis seperti nyeri tulang, kelemahan otot, terjatuh, kepadatan tulang rendah dan patah (retak) tulang, dengan diagnosis berikutnya berupa osteomalacia, osteoporosis dan miopati,” tulis penelitian yang dipublikasikan di Journal of Musculoskeletal Medicine.
3. Nyeri otot dan kram
“Vitamin D semakin diketahui berperan penting untuk kenormalan fungsi otot,” tulis penelitian di Bone Reports.
“Kadar vitamin D yang rendah berhubungan dengan peningkatan risiko terjatuh dan kelemahan proksimal (otot di area pinggang). Karena defisiensi vitamin D sangat umum, dan tanda-tandanya tidak spesifik, penting untuk mempertahankan indeks kecurigaan (kewaspadaan) defisiensi vitamin D yang tinggi pada orang dengan nyeri otot dan kelemahan,” tulis penelitian tersebut.
4. Perubahan mood dan depresi
“Depresi, secara independen, merupakan kondisi melumpuhkan yang merusak semua aspek fungsi manusia,” kata peneliti di jurnal Mental Health Nursing.
“Pada orang dengan penyakit kronis, depresi kerap membuat pengobatan penyakit kronis menjadi lebih sulit. Baru-baru ini, vitamin D telah dilaporkan sebagai faktor penting yang punya manfaat signifikan dalam pencegahan dan pengobatan banyak penyakit kronis.”
“Sebagian besar orang di negara ini (AS) kekurangan vitamin D. Hal ini juga berlaku pada penderita depresi dan gangguan mental lainnya.”
5. Menyebabkan penyakit rickets pada anak-anak
“Kekurangan vitamin D berat bisa menyebabkan penyakit rickets, yang muncul pada anak-anak sebagai gangguan pola tumbuh, kelemahan otot, nyeri tulang dan kelainan sendi,” kata peneliti di Cleveland Clinic, AS.
“Ini adalah kondisi yang sangat jarang. Namun, anak-anak dengan defisiensi vitamin D juga mungkin mengalami kelemahan otot atau nyeri otot.”
6. Apa yang harus dilakukan jika terjadi defisiensi vitamin D?
Untuk mengetahui kadar vitamin D dalam darah perlu melakukan pemeriksaan di laboratorium. Ada dua tes yang mungkin dilakukan, tetapi sebagian besar adalah untuk mengukur kadar 25-hydroxyvitamin D (25[OH]D).
Untuk tes darah ini, Anda tidak perlu melakukan puasa atau melakukan persiapan apapun sebelum tes. (jie)