Telah dilakukan berbagai penelitian mengenai manfaat kayu manis bagi penyandang diabetes mellitus (DM) tipe 2. Pada mereka, terjadi resistensi insulin; kemampuan sel merespon sinyal insulin untuk mengeluarkan gula dari darah menurun. Akibatnya, kadar gula dalam darah tinggi.
Kayu manis mengandung antioksidan yang disebut polifenol, yang meningkatkan 3 protein kunci pada DM 2 : pemberian sinyal insulin, pemindahan glukosa dan respon peradangan. Proanthocyanidin merupakan jenis polifenol kayu manis yang spesifik memiliki efek mirip insulin. Zat ini menyelinap ke dalam sel dan mengaktifkan reseptor insulin. Sensitivitas insulin akan meningkat dan level glukosa membaik, sel bisa menggunakan energi dari gula.
Memakan puding yang berbumbu kayu manis juga memperlambat pergerakan makanan dari perut ke usus kecil. “Ketika makanan memasuki usus kecil lebih lambat, karbohidrat dipecah lebih lambat, sehingga konsentrasi glukosa (setelah makan) lebih rendah,” ujar Joanna Hlebowicz, MD, peneliti dalam studi di Malmö University Hospital, Swedia, mengenai kayu manis dan hubungannya dengan kadar glukosa.
Studi oleh Khan A, dkk (2003) di Pakistan menemukan bahwa konsumsi kayu manis sebanyak 1, 3, atau 6 gr per hari menurunkan gula darah, trigliserida (asam lemak dalam darah), LDL (kolesterol “jahat”) dan total kolesterol pada penyandang DM 2. Disimpulkan bahwa konsumsi kayu manis akan menurunkan faktor risiko yang berkaitan dengan diabetes seperti penyakit kardiovaskular.
Meski banyak ahli yang optimis mengenai manfaat kayu manis bagi pasien diabetes, sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter. Mengonsumsi kayu manis berlebihan atau mengombinasikan suplemen kayu manis dengan pengobatan bisa berbahaya. Studi pada binatang menunjukkan, zat coumarin dalam kayu manis dapat menjadi toksik dalam dosis tinggi. (nid-jie)