Rasio panjang jari telunjuk dan jari manis pada laki-laki bisa menjadi prediksi dari berbagai kelainan yang berhubungan dengan keseimbangan hormon yang terganggu, termasuk skizofrenia. Ini berdasarkan studi yangdilakukan di Turki, dan dipublikasi di jurnal ilmiah Clinical Anatomy pada 2015. Skizofren adalah kelainan mental berat, yang secara awam sering disebut ‘gila’.
Tingginya paparan androgen, khususnya hormon testosteron, pada tahap awal perkembangan janin bisa mengganggu perkembangan otak pada anak laki-laki, meningkatkan risiko terhadap skizofren dan kelainan mental lainnya. Paparan androgen dalam kandungan juga memengaruhi ukuran dan panjang jari-jari tangan. “Kondisi asimetri menunjukkan perbedaan kekuatan, sehingga indeks asimetri bisa digunakan sebagai tes diagnostic untuk menentukan ada/tidaknya skizofrenia,” tuturdr. Taner Oznur, penulis pendamping studi.
Studi dilakukan pada 103 pasien laki-laki yang didiagnosis skizofren dan 100 laki-laki sehat, sepanjang Oktober 2012 – Mei 2013. Semua partisipan diukur rasio digitnya, lalu dinilai apakah panjang telunjuknya sesuai dengan panjang jari manisnya. Ditemukan bahwa mereka yang didiagnosis skizofren memiliki telunjuk lebih panjang dan jari manis lebih pendek pada tangan kanan; menunjukkan rasio digit yang lebih tinggi. Sebaliknya pada tangan kiri, kelompok ini memiliki rasio digit lebih rendah ketimbang kelompok yang sehat.
Bukan berarti laki-laki dengan rasio jari tangan seperti itu pasti akan mengalami skizofrenia. Rasio jari tangan tidak bisa dijadikan alat diagnostic pasti. Banyak factor yang memengaruhi munculnya skizofrenia, dan tentu perlu penelitian lebih jauh mengenai kemungkinan seseorang mengalami skizofrenia di kemudian hari. (nid)