Rutin menyantap cokelat berkaitan dengan fungsi kognitif yang lebih baik. Ini berdasarkan studi yang diterbitkan di jurnal Appetite 2016. Sebanyak 968 orang usia 23 – 98 tahun dimonitor asupan makanan, fungsi kognitif dan risiko kardiovaskularnya. Georgina Crichton, ahli nutrisi sekaligus pemimpin riset dari University of South Australia ini membagi partisipan menjadi dua: yang makan <1 batang cokelat hitam per minggu vs >1 batang cokelat per minggu.
Studi yang merupakan bagian dari Maine-Syracuse Longitudinal Study (MSLS) 2016 ini melihat korelasi positif konsumsi rutin cokelat hitam (> 1 batang per minggu) dengan kemampuan memori visual-spasial, memori kerja, pelacakan, dan penalaran abstrak. “Ini diterjemahkan pada tugas sehari-hari, seperti kemampuan mengingat nomor telepon atau daftar belanjaan. Juga kemampuan melakukan dua pekerjaan sekaligus, seperti ngobrol sambil mengemudi,” papar Crichton.
Flavonoid (antioksidan) dalam dark chocolate (cokelat hitam) Flavanoid meningkatkan produksi nitrit oksida, gas yang berperan memperbesar saluran dan elastisitas pembuluh darah sampai 23%. Ini membuat aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke berbagai organ tubuh berjalan maksimal, sehingga otak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen yang dibutuhkannya agar tetap prima.
Penelitian oleh Crichton, dkk ini mendukung hasil penelitian sebelumnya. Para peneliti di University of Nottingham, Inggris, tahun 2012 menyatakan bahwa cokelat hitam meningkatkan aliran darah ke beberapa bidang utama otak selama beberapa jam. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan kinerja dan kewaspadaan umum. (jie)