Berkeringat merupakan mekanisme normal tubuh, terutama saat dalam suhu panas, untuk mendinginkan tubuh. Keringat juga bisa muncul saat kita gelisah, gugup atau ketakutan.
Tetap kadang kita mengalami apa yang disebut ‘keringat dingin’. Dr. Erik Blutinger, dokter perawatan gawat darurat di Mount Sinai Queens, AS, menjelaskan, keringat dingin masih menjadi misteri medis.
“Ini melibatkan banyak bagian rumit tubuh manusia,” terangnya, dilansir dari Health.
Meskipun istilah ‘keringat dingin’ bukanlah diagnosis medis yang sebenarnya, dokter cukup paham ketika pasien menggambarkan perasaan tersebut. Inilah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang keringat dingin, dan kenapa jangan meremehkannya.
Apa itu keringat dingin?
Keringat adalah respon normal tubuh terhadap berbagai stressor internal atau ekstrenal. Normalnya berkeringat akan mendinginkan suhu tubuh melalui penguapan dan terjadi sebagai respons terhadap kenaikan suhu berlebih atau aktivitas fisik.
Tetapi keringat dingin berbeda. “Keringat dingin dipakai untuk menggambarkan rasa dingin, berkeringat di malam hari (misalnya saat tidur), atau berkeringat sebagai respon pengobatan/penyakit (disebut diaphoresis),” ujar dr. Arindam Sarkar, asisten profesor kedokteran keluarga dan komunitas di Baylor University, Texas, AS.
Secara umum, para ahli sepakat bila keringat dingin adalah saat Anda berkeringat tetapi merasa dingin. Ini membuatnya berbeda dengan keringat biasa.
Apa penyebab keringat dingin?
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan keringat dingin, tetapi secara umum, gejala ini bisa dipersempit pada suatu infeksi, demam atau kondisi medis tertentu seperti serangan jantung atau gula darah rendah.
Dr. Kathryn Boling, dari Baltimore Mercy Medical Center, AS, menjelaskan keringat dingin bahkan bisa menjadi tanda perubahan hormonal, seperti mengalami hot flash (sengatan panas) selama menopause atau dalam penyesuaian kembali kadar hormon setelah kehamilan. Perasaan stres atau cemas juga bisa menyebabkan keringat dingin.
Dalam kasus demam, Anda mungkin akan berkeringat dingin saat demam mulai turun. “Anda bisa berada dalam situasi di mana benar-benar kepanasan karena demam, kemudian mulai turun, lalu Anda berkeringat dan merasa kedinginan,” katanya.
Hal lainnya, keringat dingin bisa terjadi saat olahraga atau selesai olahraga. Bila Anda sedang berkeringat dan mendadak mendinginkan diri, misalnya pergi ke luar di cuaca dingin, ini bisa menyebabkan keringat dingin.
“Penyebab yang mungkin terjadi (tetapi jarang), keringat dingin sebagai indikasi penyakit tidak menular, termasuk kanker, atau disebabkan oleh obat,” jelas dr. Roshi Gulati, dokter keluarga di Northwestern Medicine Huntley Hospital, AS.
Namun apapun penyebabnya, dr Boling menambahkan, semuanya diawali dari keringat lebih dulu. "Anda tidak merasa kedinginan dan kemudian berkeringat karenanya," katanya. "Kamu berkeringat dan kemudian kamu merasa kedinginan karena ada kelembaban di kulitmu."
Bagaimana mengobati keringat dingin?
Pengobatan keringat dingin sepenuhnya berdasarkan penyebabnya. Sangat penting memerhatikan gejala lain yang mungkin Anda alami, bahkan menuliskannya jika Anda tidak mengalami keadaan darurat medis.
Meskipun demikian, dapat dimengerti bila Anda tidak hanya ingin duduk dan menunggu sampai keringat dingin Anda hilang. Dalam kebanyakan kasus, dr. Gulati merekomendasikan untuk memakai pakaian / selimut penghangat dan menyesuaikannya sampai Anda merasa nyaman.
Bila Anda kerap mengalami keringat dingin, atau mengalaminya bersamaan dengan gejala seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, perasaan seperti mau pingsan, atau nyeri, dr. Blutinger mengatakan inilah saatnya untuk mencari perawatan medis.
“Keringat dingin bisa saja terjadi, tetapi seharusnya tidak menjadi hal yang biasa,” tegasnya. (jie)