Persentase kasus kesembuhan sepuluh provinsi di Indonesia selama lima pekan terakhir cenderung stabil. Ada lima provinsi yang tercatat menangani kasus COVID-19 dengan baik.
Dr. Dewi Nur Aisyah, selaku Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan berdasarkan data perbandingan pada 10 provinsi terlihat adanya peningkatan/perbaikan.
Bahkan ia menyebut ada lima provinsi saling menunjukkan hasil yang baik dalam penanganan pandemi COVID-19 di daerah masing-masing. Kelima provinsi itu (dari peringkat yang paling tinggi) adalah Kalimantan Selatan (85,59%), Jawa Timur (85%), Bali (83%), Sulawesi Selatan (81%), dan DKI Jakarta (81%).
“Tren kasus kesembuhan dalam lima minggu terakhir ini cenderung stabil, kecuali Jawa Barat dan Papua,” papar dr. Dewi dalam talkshow di Graha BNPB Jakarta, Rabu (10/9).
Namun ada hal yang perlu diwaspadai, yakni terjadinya penurunan kasus sembuh yang disebabkan beberapa faktor, seperti jumlah kasus aktif tiba-tiba naik atau jumlah kasus penularan tiba-tiba tinggi.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan bila pada pekan ini sudah ada dua - dari 10 provinsi - yang berhasil mencapai nihil zona merah.
Kesepuluh provinsi yang dimaksud ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Banten, dan Papua.
Dari kasus sembuh mingguan, 7 dari 10 provinsi memiliki persentase kesembuhan diatas 70%. Jawa Timur bahkan memiliki persentase kesembuhan tertinggi 88,53%.
"Kabupaten/kota dengan zona merah di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan seluruhnya sudah berpindah menjadi zona oranye. Tidak ada lagi zona merah di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Ini adalah prestasi yang luar biasa dari dua provinsi ini," ungkapnya saat jumpa pers virtual di Istana Kepresidenan, Selasa (6/10/2020).
Dilihat dari segi jumlah kasus positif mingguan, enam dari 10 provinsi mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Penurunan paling signifikan terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 30,1% dan di Jawa Barat 28,5%. (jie)