Selalu memakai masker ketika berada di luar rumah / di ruang publik – sebagaimana anjuran WHO dan pemerintah – bisa signifikan mengurangi transmisi virus, bahkan mencegah munculnya gelombang kedua pandemi COVID-19, menurut riset yang dilakukan di Inggris.
Para ilmuwan dari Universitas Cambridge dan Greenwich, di Inggris, mengatakan perintah /anjuran untuk lebih banyak tinggal di rumah belumlah cukup untuk menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2. Tetapi ketika lock down dikombinasikan dengan 100% pemakaian masker, “Terjadi penyebaran penyakit yang lebih sedikit, gelombang kedua bahkan ketiga menjadi rata dan epidemi terkontrol,” tulis penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the Royal Society A.
"Kami menyimpulkan bahwa penggunaan masker wajah oleh masyarakat luas, dan dikombinasikan dengan menjaga jarak fisik (physical distancing) atau periode karantina, bisa menjadi cara untuk mengelola pandemi COVID-19 dan segera membuka kembali kegiatan ekonomi," kata studi tersebut.
Riset ini menegaskan kembali pentingnya memakai masker sebagaimana yang diistruksikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam rekomendasinya WHO menyarankan penggunaan masker kain 3 lapis untuk masyarakat biasa saat akan beraktivitas, dan masker bedah untuk lansia atau mereka dengan kondisi medis tertentu ketika berada di luar ruang.
“Singkatnya, analisis kami memberikan dukungan untuk pemakaian masker wajah secara universal oleh publik,” kata studi tersebut.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengaitkan pola penyebaran virus antar orang dengan model populasi-level untuk menilai efek tingkat reproduksi penyakit (disebut nilai R), dari berbagai skenario pemakaian masker yang dikombinasikan dengan periode karantina wilayah.
Nilai R mengukur jumlah rata-rata orang yang akan tertulari oleh satu pasien COVID-19. Nilai R di atas 1 bisa menyebabkan pertumbuhan eksponensial (peningkatan persentase tetap terhadap keseluruhan waktu tertentu).
Studi ini menemukan bahwa jika orang memakai masker setiap kali mereka di ruang publik, itu dua kali lebih efektif mengurangi niai R, daripada jika masker hanya dipakai setelah gejala infeksi muncul.
Pada semua skenario yang diteliti, penggunaan masker wajah rutin oleh 50% atau lebih dari satu populasi mengurangi penyebaran COVID-19 ke nilai R kurang dari 1,0. Ini berarti akan membuat gelombang penyakit di masa depan menjadi rata dan memungkinkan pelonggaran karantina wilayah. (jie)