Musik bukan sekedar menghibur. Studi terbaru menunjukkan, penderita demensia dan alzheimer dapat mengingat kembali memori, emosi dan suasana hati setelah menyanyikan lagu-lagu klasik. Hasil lebih baik ditunjukkan oleh partisipan yang memilih sendiri lagu-lagu dan menyanyikannya, dibanding yang hanya mendengarkan musik.
Sebelum dan sesudah terapi musik, partisipan menjalani tes kognitif (kemampuan mengingat) dan diukur tingkat kepuasan hidupnya. Peneliti mendapati, awalnya kelompok yang menyanyi atau hanya mendengarkan musik memiliki skor yang mirip. Empat bulan kemudian, skor kelompok yang menyanyi lebih baik dibanding yang hanya mendengarkan lagu-lagu.
Linda Maguire, pemimpin studi, dalam presentasinya di Society for Neuroscience Meeting di San Diego, Amerika Serikat menjelaskan, ia memilihkan lagu yang familiar seperti The Sound of Music, When You Wish Upon a Star dan Somewhere Over the Rainbow.
Ada 5 alasan kenapa musik dapat menguatkan aktivitas otak:
1. Musik dapat membangkitkan emosi, bahkan pada penderita alzheimer berat. Profesor neurologi Oliver Sacks, MD, dari New York University School of Medicine, mengatakan, “Musik membangkitkan emosi, dan emosi dapat membawa memori. Ini mengembalikan perasaan kehidupan saat cara lain tidak bisa.”
Mendengarkan musik dan menyanyikannya saat melakukan aktivitas harian, akan membantu ‘memanggil’ ingatan tentang aktivitas tersebut bagi penderita demensia dan alzheimer. Hal ini meningkatkan kemampuan kognitif seiring waktu.
2. Menurut Linda Maguire, bakat dan apresiasi musik adalah dua hal yang melekat paling akhir pada penderita demensia.
3. Musik dapat membangkitkan emosi dan kedekatan fisik. Pada tahap lanjut demensia, penderita kerap kehilangan kemampuan mengekspresikan emosi. Lewat musik mereka bahkan bisa sedikit berdansa, muncul rasa aman dan nyaman.
4. Bernyanyi melibatkan lebih dari sekedar otak dan area yang berhubungan dengan menyanyi. Bersamaan dengan aktifnya otak kiri saat bernyanyi, mendengarkan musik memercikkan aktivitas otak kanan dan area yang mengontrol area visual di otak. Dengan banyaknya area otak yang teraktivasi, penderita demensia / alzheimer melakukan olahraga otak lebih banyak dari biasanya.
5. Musik dapat mengubah mood, mengendalikan stres dan menstimulasi interaksi positif. Musik dapat mengurangi sikap memberontak (agitasi) yang kerap terjadi pada penderita demensia. Ini mendukung studi lain yang dilakukan di panti jompo Randwick, Australia. Kombinasi musik dan tawa (humor) dapat menggantikan obat psikotropika untuk mengatasi sikap memberontak. (jie)