Srikaya tergolong buah eksotik, tidak hanya bentuk tapi juga rasanya. Daging buahnya yang berwarna putih tak hanya empuk tapi juga manis, rasanya perpaduan antara kelapa dan pear. Srikaya ternyata juga kaya potasium dan vitamin C yang efektif cegah hipertensi.
Dalam bahasa Inggris, buah srikaya disebut juga sugar apple / sweetsop. Dalam bahasa Latin disebut Annona Squamosa. Ia tumbuh subur di daerah Asia Tenggara, Amerika Tengah, Peru dan Mexico.
Buah ini tidak hanya enak, tapi juga kaya nutrisi. Menurut data nutrisi yang dikeluarkan U.S. Department of Agriculture (Kementrian Pertanian AS), dalam 250 gram srikaya terkandung 235 kalori, protein 5,1 g (10%), serat 11 g (44%), vitamin C 151%. Dan mineral-mineral seperti sodium 22,5 mg (1%), kalsium 60 mg (6%), besi 1,5 mg (8%) atau potasium 618 mg (18%).
Anti hipertensi
Jika menilik angka-angka di atas, setidaknya ada tiga bagian yang tergolong tinggi, yakni serat (44%), potasium (18%) dan vitamin C (151%).
Selama ini orang lebih banyak mengenal pisang sebagai sumber potasium. Dalam satu buah pisang (250 gram) mengandung 422 mg potasium. Ternyata kandungan potasium dalam srikaya lebih tinggi.
Potasium merupakan salah satu mineral penting dalam tubuh. Ia berperan dalam keseimbangan cairan dan asam-basa tubuh, memecah dan memanfaatkan karbohidrat, membangun protein serta membentuk otot.
Potasium yang juga disebut kalium ini berperan penting dalam mengatur tekanan darah. Salah satu mekanisme kerjanya dengan membantu ginjal menyaring natrium dan mengeluarkannya dari darah. Secara tidak langsung ini pun dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Orang dewasa perlu mengasup 4.700 mg potasium setiap harinya.
Berbagai studi menunjukkan bahwa asupan potasium yang lebih tinggi berkaitan dengan 24% pengurangan risiko stroke pada orang dewasa, dan memiliki dampak positif pada tekanan darah anak-anak.
Prof. Graham MacGregor, guru besar kesehatan kardiovaskuler di Barts and London School of Medicine and Dentistry, mengatakan mengurangi garam dan disertai peningkatan asupan potasium dapat menurunkan hipertensi.
Vitamin C dan hipertensi
Hipertensi erat hubungannya dengan kesehatan pembuluh darah. Menurut studi yang dipresentasikan di Konferensi Internasional ke-14 American Physiological Society, vitamin C mengurangi risiko sumbatan pembuluh darah.
Riset ini dilakukan pada 35 orang dewasa obesitas untuk melihat perbandingan efek vitamin C dan olahraga terhadap protein endotelin-1 dalam tubuh. 20 relawan mendapatkan 500 mg vitamin C/hari, dan 15 responden lainnya disarankan rutin olahraga aerobik. Studi dilakukan selama 3 bulan.
Sebagai informasi, aktivitas protein endotelin-1 meningkat pada orang gemuk. Ini membuat pembuluh darah kecil lebih rentan konstriksi, dan kurang responsif pada permintaan aliran darah. Menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Rutin olahraga terbukti menurunkan aktivitas protein endotelin-1.
Peneliti menyimpulkan, suplementasi vitamin C 500 mg/hari mampu mengurangi endotelin-1 sebanyak efek yang ditimbulkan jika rutin olahraga. Kandungan vitamin C dalam srikaya adalah yang paling banyak, dibanding vitamin lainnya.
Srikaya juga tinggi serat. Serat adalah nutrisi penting untuk membantu menurunkan kolesterol dan mengontrol gula darah. Tingginya kolesterol dalam pembuluh darah akan menyebabkan penumpukan plak kolesterol. Ini memperberat terjadinya kekakuan pembuluh darah yang berkaitan dengan hipertensi.
Penderita diabetes boleh konsumsi?
Rasa srikaya yang manis membuat orang dengan diabetes takut mengonsumsinya. Riset menyatakan, kandungan antioksidan dalam srikaya memiliki efek anti diabetes.
Dalam Singapore Medical Journal (2006) dinyatakan suplementasi ekstrak srikaya mampu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan plasma insulin, metabolisme lemak, dan ini bermanfaat untuk mencegah komplikasi diabetes.
Penelitian yang dilakukan pada tikus ini menyimpulkan ekstrak srikaya bisa bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan dini diabetes melitus. (jie)