Memasang gigi tiruan tidak semudah memakai sepatu. Perlu dilakukan berbagai persiapan, mulai dari pemeriksaan kondisi gigi dan mulut secara menyeluruh, hingga perbaikan kesehatan gigi dan rongga mulut.
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan lanjutan berupa foto rontgent, untuk menilai kondisi tulang rahang yang menyangga gigi. Ini penting untuk menentukan kemungkinan pilihan metode gigi tiruan yang akan dipakai.
Berbagai persiapan lain misalnya pembersihan karang gigi. Bila ada gigi berlubang, harus ditambal. Apabila gigi lawan sudah turun, maka gigi tersebut harus diasah terlebih dahulu. “Permukaannya kita perbaiki dulu, sebelum dibuatkan gigi tiruan,” terang Prof. Dr. drg. Lindawati S. Kusdhany, Sp. Pros (K), Guru Besar Tetap FKG UI.
Intinya sebelum gigi tiruan dipasang, kondisi jaringan mulut harus sehat. “Bila gigi sudah busuk maka harus dicabut. Gigi harus steril dan bebas masalah saat gigi tiruan dipasang,” tegas drg. Bernadi C. Into, Sp.Pros dari Siloam Hospital, Jakarta.
Inilah masalah yang jamak terjadi pada gigi tiruan yang dibuat oleh tukang gigi. Akar gigi yang busuk dibiarkan, lalu gigi tiruan langsung ditempel di atasnya. Sebenarnya, tukang gigi hanya diperbolehkan membuat gigi tiruan dari akrilik yang sifatnya lepasan. Namun tak jarang, ini dipasang menjadi gigi tiruan permanen. “Secara estetis mungkin memuaskan, tapi secara biologis sangat berbahaya dan merugikan,” terang drg. Bernadi. Akibat hal ini, beberapa bulan kemudian gusi bengkak, napas bau, tumbuh jamur di rongga mulut, dan lain-lain.
Ada kasus, seorang pasien berusia 80 tahun terus-terusan pusing hingga dirawat di RS. Saat diperiksa, mulutnya bengkak. Ternyata masalahnya berasal dari gigi tiruan; yang harusnya lepasan dibuat jadi permanen, sehingga menutupi akar gigi yang tertinggal. “Begitu gigi tiruan tersebut dibuka, baunya bukan main,” imbuh drg. Bernadi. Celah antara gigi tiruan dengan gigi asli yang seharusnya dibersihkan setiap hari, tidak bisa dibersihkan, sehingga sisa gigi akhirnya membusuk. Kasus seperti ini sangat sering dijumpai oleh dokter gigi.
Segeralah berkonsultasi ke dokter gigi bila gigi tiruan terasa sakit, lepas saat dipakai mengunyah, atau bergoyang-goyang saat berbicara. Apalagi bila disertai bau, dan ada infeksi bernanah. “Itu tanda, gigi tiruan tidak nyaman dan bermasalah,” ucap drg. Bernadi. (nid)
____________________________________________