Bukan hanya umbinya. Daun singkong yang biasa dibuat sayur, juga memiliki efek mengurangi keganasan tumor. Penelitian Cornelis Adimunca dan Olwin Nainggolan yang dipublikasikan di jurnal Cermin Dunia Kedokteran Mei-Juni 2010 menemukan, daun singkong dapat mencegah keganasan bahan penyebab kanker nitrosamin.
Nitrosamin adalah senyawa karsinogenik (penyebab kanker), ditemukan pada makanan yang diawetkan menggunakan NITRIT. Metode ini biasa dilakukan untuk mengawetkan daging dan ikan misalnya pada sosis serta keju, agar bakteri pembusuk tidak berkembang biak. Nitrosamin juga ditemukan pada daging yang diasap, termasuk sate.
Daun singkong mengandung beta karoten yang dapat menghambat tumor/kanker. Beta karoten di usus diubah menjadi vitamin A, yang berperan sebagai pertahanan seluler, dapat menghancurkan virus dan sel tumor. Penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menguatkan penelitian-penelitian sebelumnya. Metodenya, daun singkong dibagi 2 bagian (direbus dan mentah). Enam gram daun singkong diekstraksi, lainnya direbus dalam 250 ml air sulingan selama 2 menit.
Penelitian ini menyimpulkan, cairan ekstraksi daun singkong mentah memiliki aktivitas antikanker, terhadap sel kanker payudara. Yang menarik, cairan ekstraksi daun singkong yang direbus, efek antikankernya lebih tinggi dibanding yang mentah. (jie)