Secangkir teh hangat bisa menjadi minuman yang ideal di musim hujan ini. Teh bukan sebatas minuman pelepas dahaga, tapi juga punya manfaat kesehatan lebih, di antaranya membantu penurunan berat badan.
Pada dasarnya dalam sepucuk daun teh terkandung polifenol (zat kimia tanaman), berupa lain katekin, tearubigin, dan flavonol yang merupakan senyawa antioksidan penangkal radikal bebas.
Khususnya katekin dapat membantu menyingkirkan radikal bebas sehingga tidak memiliki kesempatan mengoksidasi LDL (kolesterol jahat) yang dapat membentuk plak pada dinding arteri yang menyebabkan aterosklerosis.
Antioksidan pada teh dapat memperlancar arteri mengirim darah pembawa nutrisi ke jantung dan ke seluruh tubuh.
Beberapa riset menyatakan efek positif teh pada penurunan berat badan.
1. Teh dan kesehatan jantung
Riset oleh Wolfram S dan tim menyatakan, dengan konsumsi 5-6 cangkir teh hijau per hari baru akan memperoleh manfaat untuk kesehatan jantung. Lebih terperinci lagi, yakni dengan mengonsumsi 200-300mg EGCG (Epigallocatechin gallate; salah satu bentuk katekin) dalam teh hijau. Riset ini dipublikasikan dalam the Journal of the American College of Nutrition 2007.
2. Meningkatkan performa tubuh
Kombinasi kafein dan katekin dalam teh hijau, menurut the British Journal of Nutrition dapat meningkatkan hormon utama untuk pembakaran lemak, norepinefrin. Juga meningkatkan pengeluaran energi 24 jam Anda.
Dalam jurnal tersebut dituliskan, minum sebelum olahraga tanpa gula. Pembakaran lemak tidak akan efektif dengan kehadiran gula. Dalam bentuk suplemen juga sudah ada yang isinya ekstrak teh hijau dan kopi.
3. Mengikis lemak
Riset lain dari Anglia Ruskin University menunjukkan saat dikombinasikan dengan olahraga, teh hijau terbukti mampu “menipiskan” lemak.
Untuk menguji teori tersebut peneliti menguji capsul teh hijau yang sudah didekafeinasi (dihilangkan kafeinnya) pada 14 orang berusia sekitar 21 tahun. Tujuh orang mendapatkan kapsul ekstrak teh hijau, tujuh lainnya menerima plasebo (obat bohongan).
Dalam satu kapsul terkandung 571 mg ekstrak teh hijau terdekafeinisasi. Ini adalah penelitian pertama yang menggunakan ekstrak teh hijau terdekafeinisasi yang fokus melihat pada penurunan berat badan dan performa pemakai.
Tim peneliti mendapati kelompok yang mendapatkan kapsul ekstrak teh hijau mengalami penurunan lemak tubuh 1,63% dibanding kelompok plasebo. Sementara oksidasi lemak meningkat 25%. Ini menjadi penting karena oksidasi membantu pengikisan lemak tubuh.
Seluruh partisipan juga diminta untuk olahraga bersepeda 3 kali seminggu selama satu jam. Pada mereka yang menerima kapsul teh tercatat performa tubuh meningkat 10,9 % dalam 4 minggu, ditunjukkan dengan peningkatan rerata jarak tempuh dari 20,2 km menjadi 22,4 km.
Dr. Justin Roberts, pemimpin penelitian mengatakan, “Kita mengetahui minuman teh hijau memiliki banyak manfaat kesehatan, salah satunya mengandung EGCG yang tinggi. Namun untuk mendapatkan dosis yang cukup membutuhkan 6-7 cangkir teh hijau tiap hari. sementara dalam kapsul ini terkandung 400mg EGCG.”
Sebagai inti penelitian, dr. Roberts menambahkan bahwa bersama olahraga rutin, ekstrak teh hijau bisa mengikis timbunan lemak tubuh. Studi ini dipublikasikan dalam the Journal of the International Society of Sport Nutrition. (jie)