Siapa saja akan senang jika dipijat, tidak terkecuali bayi dan anak-anak. Di kota-kota besar banyak bermunculan fasilitas-fasilitas spa untuk bayi. Ternyata dengan pijatan-pijatan lembut tersebut merangsang banyak hal dalam proses tumbuh kembang anak/bayi.
Sebenarnya sejak jaman nenek moyang rangkaian spa bayi ini sudah dilakukan oleh mereka, hanya saja dengan cara tradisional berupa mandi dengan air hangat dilanjutkan dengan pijat urut oleh dukun bayi.
Spa sebenarnya merupakan singkatan dari bahawa Yunani solus per aqua, yang artinya melakukan perawatan tubuh menggunakan media air. Memijat dapat menstimulasi, merelaksasi, memenuhi kebutuhan emosioanal anak. Pijat juga dapat membantu anak melepas ketegangan, menjadi lebih sadar akan tubuhnya dan membentuk gambaran diri yang positif dan kuat.
Banyak penelitian yang menunjukkan efek positif pijat bayi. Field T, Grizzle N, dkk., dari Touch Research Institute pada 1996 lalu meneliti efek terapi pijat pada bayi dari ibu yang depresi. Bayi yang mendapat terapi pijat dibanding kelompok kontrol (tidak mendapat pijatan)menjadi lebih waspada (lebih merespon), memiliki waktu sadar yang lebih lama, lebih tidak menangis dan memiliki level hormon kortisol (hormon stres) yang lebih rendah.
Setelah lewat enam minggu, kelompok bayi dengan terapi pijat memiliki berat badan yang lebih dan menunjukkan perkembangan pada emosional, interaksi sosial dan penurunan hormon-hormon stres yang signifikan.
Penelitian terkini pada bayi baru lahir, anak autis, anak dengan gangguan jiwa dan anak dengan kondisi khusus, misalnya dengan penyakit asma, kulit dan rematik membuktikan berbagai keuntungan tersendiri. Dengan terapi pijat yang dilakukan setiap hari, bayi mengalami perkembangan motorik saraf yang lebih awal.
Pada kasus anak down syndrome dan cerebral palsy yang biasanya terisolasi secara sosial dan kurang sentuhan, pijat dapat menjadi unsur yang memenuhi kebutuhan untuk disentuh.
Kemudian penggunaan air panas/hangat atau dingin (dalam spa) dapat membuat perubahan drastis dalam pembuluh darah, yaitu vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah). Kerena pembuluh darah di daerah tertentu masih bagian dari sistem sirkulasi secara keseluruhan, perubahan pembuluh darah di salah satu bagian tubuh dapat berdampak secara keseluruhan.
Pada anak penderita sindrom Behr (menyerang sistem persarafan, seperti gangguan penglihatan dan kontrol tubuh /koordinasi tubuh yang tidak baik) dengan tangan yang hipersensitif. Dirawat dengan cara membiarkan anak bermain dengan mainan mereka yang diletakkan dalam panci air hangat lalu ke panci air dingin.
Selanjutnya dilakukan pemijatan pada tangan mereka di dalam air dengan sabun saat mereka bermain. Lalu secara bertahap setelah anak tersebut bisa mentolerir stimulasi, tangan dipijat dengan substansi berpasir dan akhirnya dipijat di luar air. Dilakukan tiap hari sampai 2 minggu.
Perkembangan yang didapat adalah saat datang anak tersebut tidak dapat memegang apapun, lewat terapi pijat ini anak mulai bisa memegang sendok, dan akhirnya menyuap sendiri. Spa yang menyenangkan dapat dilakukan sendiri di rumah, tentunya setelah ibu belajar dari terapis yang handal. (jie)