Sebagian perempuan merasakan nyeri pada 2 – 3 hari pertama haid. Ini normal. Namun perlu curiga bila nyeri yang dirasakan hebat, apalagi darah yang keluar teramat banyak. “Nyeri hebat di bagian bawah perut dan vagina saat haid, kadang disertai kejang pada otot perut, itu ciri khas endometriosis,” terang Dr. dr. Laila Nuranna, Sp.OG(K).
Setiap bulan, indung telur mengeluarkan hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan lapisan permukaan dalam dinding rahim (endometrium) untuk menebal dan merenggang, bersiap sebagai tempat telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio. Apabila sel telur tidak dibuahi, lapisan endometrium ini akan melepaskan diri dan luruh sebagai darah haid.
Sayangnya, ada sebagian kecil jaringan endometrium yang tidak luruh keluar melalui vagina, tapi malah berbalik arah dan menempel di organ lain. Dalam kondisi normal, ini bisa dibersihkan oleh tubuh. Namun jika kemampuan sistem pertahanan tubuh menurun, pembersihannya tidak maksimal.
Akhirnya, jaringan endometrium yang “tersasar” ini tumbuh di luar rahim; paling sering di ovarium, tuba falopi, dan dinding panggul. Inilah endometriosis. Jaringan ini ikut menebal dan berdarah mengikuti siklus haid, tapi terperangkap dalam tubuh karena tidak ada jalur untuk keluar dari tubuh.
Endometriosis yang terbentuk di ovarium bisa membentuk kista yang disebut endometriomas. Jaringan sekitarnya bisa ikut teriritasi, akhirnya terbentuklah luka parut dan pelekatan, membuat jaringan dan organ panggul saling menempel.
Kenali gejalanya
“Gejala endometriosis bersifat individual. Rasa nyeri yang dirasakan bisa berubah dan berbeda, antara satu perempuan dengan yang lain,” ujar Dr. dr. Laila. Seperti telah disebutkan, gejala utamanya yakni nyeri hebat dan kram di panggul saat haid. Nyeri ini bisa muncul sejak sebelum haid, dan berlangsung hingga beberapa hari saat haid.
Kadang disertai nyeri pada pinggang bagian belakang dan perut bagian bawah. Darah haid yang keluar banyak hingga perlu mengganti pembalut tiap 1 – 2 jam, atau muncul perdarahan/bercak darah di luar siklus haid. Sering kali periode haid berlangsung >7 hari. Vagina terasa tebal, kadang terasa kram dan kesemutan.
Bisa pula muncul nyeri saat buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), keluhan kelelahan (fatigue), diare, sembelit, mual atau muntah. Keluhan-keluhan ini lebih sering muncul saat haid.
Gejala lain misalnya nyeri saat atau setelah berhubungan seksual, dan infertilitas (ketidaksuburan). Kadang, endometriosislah yang pertama kali didiagnosis saat perempuan mencari pengobatan untuk infertilitas.
Periksalah ke dokter bila mengalami gejala-gejala di atas. Hingga saat ini, diagnosis yang paling bisa dipercaya adalah dengan laparoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan alat laparoskop melalui sayatan kecil di bawah pusar. Dengan alat ini, dokter dapat melihat organ-organ panggul, kista dan jaringan endometriosis secara langsung. (puj – nid)
___________________________________________
Ilustrasi: Woman photo created by rawpixel.com - www.freepik.com