Bawang putih (Allium sativum) tercatat telah digunakan sejak 5000 tahun lalu dalam pembuatan piramid Giza di Mesir. Richard S Rivlin menulis dalam Journal of Nutrition bila Hippocrates (seorang ahli pengobatan Mesir kuno; 460-370 SM; dikenal juga sebagai bapak pengobatan modern) memanfaatkan bawang putih untuk pengobatan berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan, parasit, masalah pencernaan dan kelelahan.
Sejarah juga mencatat masyarakat Timur Tengan, Asia Timur dan Nepal memanfaatkan bawang putih dalam pengobatan bronkitis, hipertensi, TB, penyakit lever, cacingan, rematik, diabetes dan demam.
Pada penelitian modern ditemukan manfaat bawang putih dalam pencegahan beberapa kanker, kolesterol tinggi, hipertensi, dan penyakit jantung.
Berikut beberapa manfaat lain bawang putih menurut penelitian :
Risiko kanker paru
Sebuah riset yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Prevention Research melibatkan 1.424 pasien kanker paru dan 4.543 responden sehat. Mereka ditanya tentang pola diet dan gaya hidupnya, termasuk kebiasaan merokok dan seberapa sering mengonsumsi bawang putih.
Dalam riset yang dilakukan selama 7 tahun tersebut peneliti mendapati, mereka yang mengonsumsi bawang putih mentah setidaknya dua kali seminggu berisiko 44% lebih rendah memiliki kanker paru. Riset ini dilakukan oleh tim dari Jiangsu Provincial Center for Disease Control and Prevention, China.
Kanker otak
Zat organo-sulfur dalam bawang putih diidentifikasikan efektif menghancurkan sel-sel pada glioblastoma, salah satu tipe tumor otak yang berbahaya.
Ilmuwan di Medical University of South Carolina, Amerika Serikat melaporkan bahwa tiga jenis zat (DAS, DADS dan DATS) yang terdapat dalam organo-sulfur murni, memiliki kemampuan memberantas sel-sel kanker di otak; DATS terbukti yang paling efektif.
Kanker prostat
Dokter dari Departement of Urology, China-Japan Friendship Hospital, Beijing, China, melakukan studi evaluasi tentang hubungan konsumsi tanaman keluarga allium dengan risiko kanker prostat.
Peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi tanaman allium, terutama bawang putih, berhubungan dengan penurunan risiko kanker prostat. Riset ini dipublikasikan di Asian Pasific Journal of Cancer Prevention (2013).
Radang sendi panggul
Wanita yang mengonsumsi tanaman keluarga allium diketahui berisiko lebih rendah mengalami radang sendi (osteoarthritis). Yang termasuk tanaman allium adalah bawang putih, bawang merah, bawang bombay dan daun bawang.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Musculoskeletal Disorder ini melibatkan lebih dari 1000 wanita kembar (sehat). Ditemukan partisipan yang mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah, termasuk bawang putih, memiliki gejala osteoarthritis di panggul yang lebih sedikit.
Antibiotik potensial
Menurut Journal of Antimicrobial Chemotherapy, diallyl sulfide (zat lain dalam bawang putih), diketahui 100 kali lebih efektif dibanding antibiotik untuk melawan bakteri Campylobacter, bakteri yang banyak menyebabkan infeksi saluran cerna.
Penulis senior, Dr. Xiaonan Lu, dari Washington State University, Amerika Serikat, mengatakan,” Riset ini sangat menggembirakan karena menunjukkan bila zat tersebut punya potensi untuk mengurangi penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari lingkungan dan makanan.”
Kelahiran prematur
Infeksi mikroba saat kehamilan meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur. Tim peneliti dari Division of Epidemiology, Norwegian Institute of Public Heatlh, meneliti dampak pemberian makanan pada infeksi mikroba dan kelahiran prematur.
Ronny Myhre dan tim menitikberatkan pada efek bawang putih dan buah-buahan kering, karena dalam pencarian di literatur disebutkan bila kedua jenis makanan tersebut berpotensi paling besar menurunkan risiko kelahiran prematur.
Tim kemudian meneliti asupan buah kering dan bawang putih pada 18.888 wanita, di mana 5%-nya (950 orang) mengalami kelahiran spontan / prematur.
Penulis penelitian menyimpulkan, "Asupan makanan dengan senyawa antimikroba dan prebiotik mungkin penting untuk mengurangi risiko kelahiran prematur. Secara khusus, bawang putih dikaitkan dengan keseluruhan risiko lebih rendah kelahiran prematur." (jie)
Baca juga : Ada Apa di Balik Manfaat Bawang Putih Hitam, Fermentasi Bawang Putih?