Selama ini omega 3 diyakini bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung koroner. Penelitian terbaru mengatakan tidak ada perbedaan signifikan antara konsumsi / tidak omega 3 pada risiko kejadian serangan jantung.
Omega 3 termasuk dalam golongan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). Ia adalah zat gizi esensial. Artinya tubuh membutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi tidak bisa memproduksinya sendiri, sehingga membutuhkan asupan dari luar.
Asam lemak omega 3 terutama terdapat pada berbagai jenis minyak, seperti minyak ikan, minyak nabati, minyak kanola dan minyak biji rami. Selain itu, asam omega 3 juga dapat ditemukan pada beragam jenis ikan seperti sarden, salmon, patin dan tuna.
Menurut Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, KKV, FACC, spesialis kardiovaskular dari RS MMC Jakarta, salah satu manfaat omega 3 adalah menurunkan trigliserida (salah satu komponen lemak).
“Namun omega 3 bukan pilar pengobatan pada serangan jantung. Beberapa penelitian memang memberikan efek pada kejadian kardiovaskular, tetapi belum banyak evidence-nya (buktinya),” katanya di sela-sela acara Gaya Hidup Versus Penyakit Jantung, di Jakarta (10/10/2019).
Riset terbaru
Sebuah meta analisa terbaru mengatakan suplementasi asam omega 3 dari makanan laut tidak signifikan menurunkan angka kejadian penyakit jantung koroner, atau gangguan vaskular pada mereka yang berisiko tinggi.
Peneliti mengevaluasi 10 penelitian, yang melibatkan lebih dari 77 ribu orang dengan penyakit jantung koroner, stroke atau berisiko tinggi memiliki penyakit jantung koroner. Tim dari Inggris ini menemukan suplementasi omega 3 selama 12 bulan tidak memiliki efek signifikan pada kejadian penyakit kardiovaskular, termasuk infark miokard (serangan jantung) non fatal, dan kematian karena penyakit kardiovaskular.
Asam lemak omega 3 juga tidak secara signifikan berhubungan dengan angka kejadian penyakit vaskular mayor, stroke, atau revaskularisasi (perbaikan pembuluh darah yang tersumbat/menyempit).
“Hasil dari 10 penelitian yang melibatkan 78.000 orang, yang ditangani selama 4 tahun tidak memberi dukungan terhadap guideline AHA (American Heart Association) terkini yang mengatakan bahwa pasien dengan penyakit jantung koroner, harus menggunakan asam lemak omega 3 untuk mencegah penyakit kardiovaskular,” kata peneliti senior Dr. Robert Clarke, dari University of Oxford, Inggris.
Konsumsi statin seumur hidup
Lebih jauh Prof. Idrus menjelaskan, pengobatan lini pertama pada mereka yang menderita kolesterol tinggi -sebagai pencegahan penyakit jantung koroner - adalah menggunakan statin.
Statin adalah golongan obat penurun kolesterol. Obat ini bekerja dengan cara menghambat ezim pembentuk kolesterol jahat (LDL / low-density lipoprotein), sehingga kolesterol dalam darah berkurang.
Penumpukan LDL dalam pembuluh darah akan menyebabkan pembuluh darah sempit /tersumbat–disebut aterosklerosis – yang akhirnya bisa memicu serangan jantung.
“Pada mereka yang sudah pernah serangan jantung, statin bahkan harus diberikan seumur hidup. Karena bisa membuat plak pembuluh darah berkurang, lebih stabil dan mengurangi peradangannya di plak.
“Omega 3 walau membantu menurunkan trigliserida dan ada benefit lainnya, tetapi tidak termasuk SOP (standard operational procedure) terapi penyakit jantung,” tutup Prof. Idrus. (jie)