Kedutan. Menurut mitos, ini pertanda akan mendapat rejeki. Bisa juga sebaliknya: bakal bersedih. Atau, akan bertemu dengan seseorang yang dirindukan. Tergantung bagian mata mana yang kedutan.
Dari sisi kesehatan, kedutan adalah tanda adanya stres, bahkan gangguan saraf. Kedutan di mata, biasanya terjadi hanya pada beberapa bagian, misalnya pada kelopak kanan bawah/atas, atau di kelopak mata kiri atas/bawah. Terjadi beberapa detik, dan spontan, tanpa gejala sebelumnya. Karena sifatnya yang spontan (bahkan jarang) itulah, maka kerap dianggap sebagai pertanda tentang sesuatu.
Kedutan dalam dunia medis disebut Tic facialis atau Blepharospasm (Beb), di mana terjadi aktivitas saraf motorik yang tidak terkontrol di daerah kelopak mata. Dr. Manfaluthy Hakim, SpS (K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia (PERDOSSI) Pusat mengatakan, otak tiba-tiba mengeluarkan impuls /aliran listrik yang merangsang otot-otot mata. “Ini juga merupakan salah satu bentuk gangguan saraf tepi,” katanya.
Kedutan terjadi karena serabut saraf di otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi), yang membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis (saraf wajah) yang membuat mata kejang sesaat.
Dokter yang akrab disapa Luthy ini menjelaskan, sampai saat ini sebab pasti terjadinya lonjakan listrik pada saraf-saraf mata belum diketahui. “Tetapi, sebagian (dalam tingkat yang lebih serius) berhubungan dengan gangguan peredaran darah dan infeksi,” ujarnya.
Jika kedutan terjadi terus menerus tanpa henti, bisa jadi merupakan gejala gangguan saraf. Bila hanya sesekali, kedutan diartikan sebagai tanda stres, kurang tidur, atau melihat di tempat yang sama dalam waktu lama; misalnya, terlalu lama melihat layar komputer.
Mata kedutan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang mengalami gangguan ringan. Para ahli kesehatan sepakat, 99% kedutan pada mata karena tubuh didera stres dan kelelahan. Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan kedutan pada mata, selain mengistirahatkan mata dan tubuh.
Kedutan tidak bahaya, namun bisa mengganggu. “Pada taraf yang lebih serius, salah satu sisi muka dapat tertarik ke belakang; disebut hemifacial spasm atau kram pada salah satu sisi otot wajah. Butuh penanganan yang lebih spesifik,” papar konsultan neurologis dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM.
Sebagai informasi, hemifacial spam merupakan kondisi kejang yang melibatkan beberapa otot di salah satu bagian wajah, termasuk kelopak mata. Bisa menyebabkan iritasi pada otot wajah. Kontraksi otot lebih sering dibanding kedutan biasa.
Menurut dr. Luthy, vitamin neurotropik dapat mengurangi keluhan kedutan, seperti vitamin B1, B6 dan B12. “Vitamin B12 berfungsi meregenerasi saraf yang rusak dan melindungi selubung saraf yang disebut mielin,” ujarnya. Sumber vitamin B antara lain kacang-kacangan, beras merah, susu, keju, telur dan daging merah. (jie)