Selama lebih dari 10 tahun terakhir ini para ahli menganggap keseimbangan ekosistem bakteri usus penting untuk menjaga sistem imun tubuh. Terdapat dua jenis bakteri; yang merangsang sistem imun (bakteri ‘baik’ alias probiotik) dan bakteri yang menyebabkan inflamasi (peradangan).
“Ketidakseimbangan ekosistem bakteri usus bisa memicu aktivasi sistem imun berlebihan, yang mengarah pada penyakit,” papar dr. Stephanie Tankou, peneliti dari Harvard Medical School, Amerika Serikat.
Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Stephanie dan tim terlihat bahwa probiotik bisa memperbaiki status kesehatan penderita multiple sclerosis (MS). Riset tersebut telah dipublikasikan dalam Multiple Sclerosis Journal.
Dalam studi sebelumnya telah dibuktikan hubungan antara keseimbangan bakteri usus dan derajat keparahan penyakit multiple sclerosis. Riset yang dilakukan oleh JE Libbey, dkk., tersebut membuktikan tikus yang diberikan makanan yang banyak mengandung Lactobacillus paracasei (salah satu jenis probiotik) mengalami penurunan derajat keparahan multiple sclerosis.
MS merupakan penyakit yang muncul akibat sistem imun menyerang selaput pelindung saraf (mielin) dalam otak dan saraf tulang belakang. Saraf-saraf yang rusak kemudian akan mengeras dan membentuk jaringan parut.
Kerusakan mielin akan menghalangi komunikasi antara otak dengan bagian-bagian tubuh yang lainnya. Para ahli juga mengetahui ada hubungan antara keseimbangan bakteri usus dengan kesehatan sel saraf di otak; dikenal dengan gut brain axis.
Riset yang dilakukan oleh dr. Stephanie tersebut membandingkan ekosistem bakteri usus orang normal dengan penderita multiple sclerosis. Pada penderita multiple sclerosis didapatkan peningkatan jumlah bakteri penyebab inflamasi seperti Methanobrevibacter and Akkermansia.
Bisakah probiotik membantu?
Salah satu metode terapi multiple sclerosis adalah dengan memanipulasi respon sistem imun, sehingga memicu reaksi anti-inflamasi. Peneliti melihat bahwa dengan mengonsumsi suplemen probiotik bisa menurunkan reaksi anti-inflamasi.
Peneliti ingin mengetahui, “Bisakah mengurangi keparahan atau bahkan menyembuhkan MS dengan memperbaiki keseimbangan bakteri usus lewat pemberian suplemen probiotik. Dan jika berhasil, apakah ada perubahan pada sistem imun penderita MS?” jelas dr. Stephanie dilansir dari laman healthline.com.
Produk suplemen probiotik yang dipakai adalah Visibiome yang diketahui mengandung delapan strain bakteri probiotik. Produk ini dikenal di Amerika Serikat untuk mengatasi beberapa kondisi medis seperti sindroma iritasi usus (irritable bowel syndrome), peradangan dinding saluran cerna (ulcerative colitis) dan diabetes.
Hasil penelitian
Studi yang dilakukan oleh dr. Stephanie dan tim ini adalah riset kecil yang melibatkan 13 orang sehat dan 9 penderita multiple sclerosis.
Dalam riset ini dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf), tes darah dan pengambilan sampel tinja. Setelah pemeriksaan pertama, partisipan diminta mengonsumsi suplemen probiotik selama dua bulan, kemudian dilakukan tes untuk evaluasi.
Selanjutnya pemberian probiotik dihentikan selama tiga bulan, dan dilakukan tes lagi. Peneliti mendapati setelah konsumsi suplemen probiotik, profil bakteri usus penderita multiple sklerosis berubah (menjadi mirip usus orang normal).
Para peneliti kemudian mengajukan pertanyaan lebih lanjut : Apa yang terjadi di sistem imun perifer, terutama di otak? Usus penderita multiple sclerosis cenderung untuk memiliki bakteri pro-inflamasi yang melimpah.
Setelah pemberian probiotik, tampak lebih sedikit aktivitas inflamasi, dibandingkan dengan sebelum konsumsi probiotik. “Tampaknya suplemen probiotik itu juga memiliki aktivitas anti-inflamasi di luar usus,” terang dr. Stephanie. “Individu dengan Lactobacillus yang lebih banyak di usus memiliki lebih sedikit sel pro-inflamasi dalam darah.” (jie)