Sering lupa atau salah menaruh barang? Itu gejala demensia atau pikun. Yakni menurunnya daya ingat dan daya pikir termasuk kemampuan intelegensia, persepsi, perhatian dan konsentrasi. Akibatnya timbul gangguan, perubahan perilaku (social skill) dan kepribadian. Kondisi ini pun bisa terjadi pada orang muda.
Demensia terjadi karena rusaknya sel saraf otak dan sel otak atau tersumbatnya pembuluh darah akibat keracunan bahan-bahan kimia. Gaya hidup tidak sehat dan udara yang polutif, menjadi sumber racun bagi otak. Peminum alkohol berisiko pikun sebelum waktunya.
Demensia bukan proses menua alami. Penyakit alzheimer dan cerebrovaskular seperti stroke, paling sering menjadi penyebabnya. Gejala awalnya mirip dengan pikun karena tua, seperti pelupa, depresi ringan, sulit komunikasi, atau sering mengoreksi kata kalau bicara. Gangguan seperti cemas, bingung, curiga berlebihan, tidak mampu melakukan tugas sehari-hari, disorientasi waktu dan tempat, bisa jadi tanda awal kepikunan.
Studi oleh tim peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA) pada 3.700 lansia mendapati bahwa olahraga dapat mencegah demensia. Aktivitas fisik mampu mempertahankan volume hippocampus, bagian otak yang mengendalikan memori jangka pendek. Riset ini dipublikasikan dalam Journals of Gerontology Series A: Biological Sciences and Medical Sciences.
Penelitian itu melengkapi studi-studi lain, salah satunya oleh American College of Sports Medicine, di mana olahraga teratur menurunkan risiko Alzheimer sampai 40%. (jie)