Menghadapi beban pekerjaan di kantor, mengurus anak dan rumah, memasak, sambil tak lupa memperhatikan suami. Inilah keseharian istri zaman sekarang. Begitu padatnya aktivitas sehari-hari tanpa sadar membuat kita menomor sekiankan hubungan di tempat tidur.
Bahkan sebagian perempuan menganggap bahwa hubungan seks hanya sebagai rutinitas. Rasanya, tak ada lagi energi untuk mencoba variasi baru dalam berhubungan intim. Lama-lama, hubungan terasa monoton. “Ini berbahaya sekali, karena emotional bonding dengan pasangan sangat penting,” tutur psikolog Ajeng Raviando, M.Psi, dalam bincang-bincang Istri Resik, Pernikahan Harmonis yang diselenggarakan oleh Resik V Godokan Sirih di Jakarta, Senin (07/05/2018).
Menurut Ajeng, tren perceraian semakin meningkat. Sepanjang 2010-2015, angka perceraian di Indonesia naik sekitar 15-20%. Alasan utama perceraian nomor wahid: ketidak harmonisan dalam hubungan rumah tangga. “Seharusnya kita bisa meningkatkan gairah dan menjaga hubungan tidak hanya di awal pernikahan, tapi sepanjang usia,” imbuh Ajeng.
Baca juga: 5 Bahasa Cinta - Yang Mana Tipe Pasangan dan Anda?
Hal serupa diungkapkan oleh model dan aktris Soraya Larasati. Menurutnya, kehangatan hubungan intim sangat penting untuk keharmonisan keluarga. Laki-laki umumnya lebih ekspresif mengenai kebutuhan seksualnya, sedangkan kebutuhan perempuan tidak “sedarurat” itu. “Biar suami tetap adem di rumah, kita juga harus jadikan itu sebagai kebutuhan,” ucapnya.
Komunikasi menjadi kunci dalam menjaga keintiman. Kita harus bisa mengutarakan apa yang kita inginkan, dan sebaliknya mendengarkan suami apa yang diinginkannya dan mau belajar. Suami pun demikian, karena keharmonisan hubungan adalah tanggung jawab kedua pihak. Bila suami tipe yang tertutup, maka kita yang harus lebih komunikatif.
Kebersihan organ intim
Selain membangun komunikasi yang baik, kita sebagai perempuan juga harus selalu menjaga kebersihan diri. Tanpa disadari, personal hygiene bisa menjadi salah satu isu yang menghambat hubungan intim.
“Menjaga kesehatan organ intim harusnya menjadi prioritas. Bila mengalami masalah misalnya keputihan, atau sedang haid, ungkapkanlah ke suami,” saran Ajeng. Bila kesehatan organ intim kurang terjaga, misalnya sampai berbau yang tidak seharusnya, tentu akan menurunkan rasa percaya diri kita di tempat tidur.
Baca juga: Soraya Larasati: "Hubungan Intim dengan Suami Penting, Jangan Jadi Sahabat Pena"
Hal ini diamini oleh Soraya. “Kalau kita tidak bisa menjaga, bagaimana suami mau tertarik? Selain untuk suami, kan juga penting untuk diri sendiri. Kita kan maunya bersih dan nyaman,” tuturnya.
Berdasarkan studi, 75% perempuan berpotensi mengalami keputihan. Faktor hormonal turut berpengaruh dalam menimbulkan keputihan dan bau yang tidak sedap. Pastinya terasa bahwa keputihan kerap datang menjelang dan setelah haid.
Baca juga: 3 Hal Ini bisa Mengancam Keharmonisan Pernikahan
Selama keputihan tidak berbau dan tidak gatal, itu normal. Dan vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Namun bila kita banyak beraktivitas, daerah V makin lembap sehingga kuman lebih mudah tumbuh. Apalagi bila keputihan sedang banyak-banyaknya menjelang haid. “Dalam kondisi seperti ini, flora vagina tidak seimbang. Daun sirih sangat efektif mencegah keputihan,” ujar Yuna Eka Kristina, Senior PR Manager PT Kino Indonesia, Tbk.
Memahami kesibukan perempuan masa kini, PT Kino Indonesia, Tbk mengeluarkan Resik V Godokan Sirih. “Jadi, waktu bukan lagi masalah dan alasan untuk tidak menjaga organ intim,” tandas Yuna. (nid)