Jeyaraj Vadiveloo, University of Connecticut
Orang bilang, ada dua hal yang pasti dalam hidup: kematian dan pajak. Kita tidak bisa menghindari kematian, tetapi kita sebenarnya masih punya kendali atas kualitas hidup sebelum ajal datang menjemput.
Inilah fokus yang dipilih tim kami di Goldenson Center for Actuarial Research dengan mengembangkan sebuah pengukur kualitas hidup yang teliti. Berapa tahun lagi yang Anda dapat lalui dengan hidup sehat, sebelum menjadi sakit-sakitan?
Semua orang memahami manfaat hidup sehat dan panjang, dan sesungguhnya ini juga memiliki dampak terhadap industri dan masyarakat. Biaya kesehatan, perencanaan keuangan dan layanan pendukung kesehatan berkaitan langsung dengan kondisi kesehatan individu atau masyarakat.
Kami menamakan ukuran ini “harapan hidup sehat” serta “harapan hidup tidak sehat”. Kondisi tidak sehat kami definisikan sebagai keadaan lemah tak berdaya yang cukup parah tanpa pemulihan, sehingga Anda terus hidup sakit-sakitan hingga akhir hayat.
Ini artinya, harapan hidup (perkiraan sisa umur) adalah gabungan dari kedua ukuran di atas.
Mari kita hitung
Bayangkan seorang pria sehat berusia 60 tahun yang berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, punya indeks massa tubuh yang sehat dan tidur malam setidak-tidaknya delapan jam. Menurut perkiraan kami, dia bisa menikmati 13 tahun tambahan hidup yang sehat dibanding rekannya yang tidak sehat.
Dia punya 13 tahun hidup sehat ekstra bersama keluarga dan orang-orang tercinta.
Temuan ini sangat mencengangkan. Tak hanya karena perbedaannya signifikan, tapi juga karena perbedaan ini ditimbulkan oleh gaya hidup yang dipilih masing-masing orang.
Lalu faktor apa saja yang mempengaruhi harapan hidup sehat yang lebih baik? Dua faktor yang tidak terkait dengan gaya hidup adalah usia dan jenis kelamin. Pada umumnya, harapan hidup sehat menurun seiring usia. Perempuan memiliki harapan hidup sehat lebih panjang dibandingkan laki-laki.
Kami melihat bahwa makanan, olahraga dan cukup tidur berdampak positif terhadap harapan hidup sehat. Faktor-faktor lain yang kami masukkan dalam perhitungan adalah tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, persepsi kesehatan diri sendiri, tingkat konsumsi alkohol, tidak merokok dan terbebas dari diabetes Tipe 2.
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan penghasilan, semakin tinggi pula harapan hidup sehat Anda. Persepsi positif terhadap keadaan kesehatan Anda juga bisa berpengaruh.
Cobalah sendiri
Ingin tahu berapa sisa hidup sehat Anda? Kami mengembangkan sebuah perangkat online gratis yang memungkinkan Anda menghitung harapan hidup sehat, tidak sehat dan jumlah total keduanya. Kalkulator ini masih akan terus mengalami perkembangan.
(Silakan klik di sini untuk membuka kalkulator penghitung harapan hidup sehat.)
Inilah pertama kalinya alat ukur semacam itu dibuat. Walaupun masih terlalu dini untuk memastikan akurasi kalkulasi kami dengan data aktual, kami sudah memastikan dengan cermat bahwa asumsi-asumsi model didasarkan pada sumber-sumber aktuaris dan hasil-hasil modelingnya logis serta konsisten.
Baca juga: Lima mitos minyak kelapa yang terbukti keliru secara ilmiah
Perlu diingat bahwa harapan hidup sehat hanyalah prediksi ilmiah. Kejadian-kejadian tak terduga—seperti tertabrak truk—bisa menjadikan perkiraan ini tidak valid, tak peduli sebaik apa pun Anda mengelola gaya hidup. Selain itu, bisa jadi ada faktor-faktor tak terukur lain yang mempengaruhi harapan hidup sehat yang tidak kami sertakan, misalnya tingkat stres, sikap positif terhadap hidup atau koneksi sosial.
Penerapan model kami
Tim kami berencana menjajaki kemungkinan penerapan model “harapan hidup sehat” ini dalam industri.
Sebagai contoh, konsep harapan hidup sehat bisa membantu dalam perencanaan keuangan setelah pensiun. Anda tidak perlu membelanjakan uang pensiun dengan proporsi yang sama terus-menerus.
Anda bisa membelanjakan uang pensiun lebih banyak untuk hal-hal sekunder dan tertier ketika masih hidup sehat, dan menguranginya ketika sudah hidup tidak sehat. Kebalikannya, belanja hal-hal pokok akan meningkat ketika sudah menginjak masa hidup tidak sehat.
Produk asuransi juga bisa dirancang dengan mempertimbangkan ukuran harapan hidup sehat. Ini bisa melindungi seseorang dari pengeluaran hidup pokok tambahan selama periode tidak sehat.
Salah satu produk semacam itu bisa jadi adalah penangguhan perawatan jangka panjang atau penangguhan sementara anuitas hidup, di mana periode penangguhan diberikan untuk harapan hidup sehat dan cakupan pertanggungan sementara untuk periode tidak sehat. Ini bisa menjadi sebuah produk yang jauh lebih murah dan lebih diperlukan dibandingkan yang saat ini ada di pasaran.
Karena harapan hidup sehat juga berkaitan dengan kualitas hidup dan tingkat kesehatan, sebuah indeks relatif bisa membandingkan hasil individual dengan harapan hidup sehat standar bagi seseorang dengan karakteristik “rata-rata”. Ini bisa dipakai sebagai alat pertanggungan dan untuk memperkirakan biaya perawatan kesehatan di masa depan.
Model kami juga bisa berfungsi sebagai alat pemindaian pasien bagi penyedia layanan medis dengan menyertakan gaya hidup lebih detail dan detail makanan maupun riwayat penyakit.
Kami berharap para peneliti dan praktisi lain bisa terus mengembangkan ini. Masyarakat nantinya bisa memusatkan perhatian tidak hanya pada upaya memperpanjang hidup, tetapi memperpanjang kualitas hidup menggunakan model kami.
Seperti kata pepatah, “Pada akhirnya, yang penting bukanlah berapa jumlah tahun yang Anda lalui dalam hidup. Yang penting adalah kehidupan yang Anda jalani dalam tahun-tahun itu.”
Jeyaraj Vadiveloo, Director of the Janet and Mark L. Goldenson Center for Actuarial Research, University of Connecticut
Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.
______________________________________
Ilustrasi: Jill Wellington / Pixabay.com