Pagi itu, kelopak mata Anggi lengket dan sulit dibuka. Perlu bantuan tangan untuk bisa membuka kelopak matanya yang lengket karena belek. Saat bercermin, mata Anggi terlihat merah dan mengeluarkan cairan kental kekuningan. Sehari sebelumnya, dia sudah merasa sakit di kedua bola matanya, dan sudah menyangka akan sakit mata. Tampaknya ia tertular teman kantor.
Mata merah merupakan penyakit mata yang mudah menular. “Penularannya melalui kontak langsung antara penderita dengan kuman, virus atau jamur penyebab mata merah,” kata dr. Elvioza, Sp.M (K) dari Departemen Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Infeksi yang terjadi, menyebabkan peradangan pada selaput luar mata. Itu sebabnya, mata merah disebut juga konjungtivitis. Konjungtiva berarti selaput luar mata dan vitis berarti peradangan. Jadi, mata merah atau konjungtivitis berarti peradangan pada selaput luar mata.
Menimbulkan gejala khas seperti mata berwarna merah, dengan tajam penglihatan yang tidak berubah atau menurun. Tapi, bila penglihatan juga terganggu, berarti kornea mata juga kena.
Infeksi bukan satu-satunya penyebab mata merah. “Ada penyebab non infeksi, seperti alergi, iritasi karena debu atau benda asing dan trauma, misalnya karena kecolok atau lainnya,” kata dr Elvioza.
Namun, yang paling banyak adalah akibat infeksi bakteri, virus dan jamur. Pengobatannya berbeda-beda untuk masing-masing penyebab. Maka, dianjurkan ke dokter mata untuk dicari tahu penyebabnya dan agar mendapatkan pengobatan yang tepat.
Kacamata hitam cegah penularan?
Masih banyak yang beranggapan, kaca mata hitam bisa mencegah penularan mata merah. Ternyata, “Memakai kacamata hitam tidak menjamin seseorang tidak menularkan penyakit mata. Yang penting adalah kebersihan tangan.
“Kalau memakai kacamata hitam, tapi tangannya tidak bersih, sama saja. Yang penting menjaga kebersihan tangan dan jangan menggosok-gosok mata,” kata dokter yang juga praktik di Jakarta Eyes Center, Menteng, Jakarta.
Baca juga : Mata Merah, Beda Penyebab Beda Obatnya
Mata merah ditularkan melalui kontak langsung. Kuman, virus atau jamur yang melekat pada mata, tersentuh tangan penderita. Kemudian, tangan penderita menyentuh suatu benda dan benda tersebut disentuh oleh orang lain, yang kemudian menyentuh matanya.
“Kalau seandainya tidak menyentuh mata, kita tidak akan tertular. Kecil sekali kemungkinannya kuman menular melalui udara,” tambah dr. Elvioza. “Seringnya, kalau kalau kita melihat orang dengan mata merah. kita jadi ikut-ikutan gatal dan mengucek mata.”
Maka, untuk mencegah penularan mata merah, jangan sembarangan menyetuh benda-benda tertentu di tempat umum, misalnya eskalator. Itu karena bisa saja benda tersebut sudah disentuh oleh orang yang sakit mata atau berpenyakit lain. Selain itu, kita diharapkan bisa menjaga kebersihan pribadi dengan cara sering mencuci tangan dengan sabun dan jangan sering menggosok-gosok mata. (vit)