“Pasien kanker perlu nutrisi 150%, atau 50% lebih banyak dari orang sehat” ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, Ketua Dept. Ilmu Gizi FK Universitas Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Masalahnya, pasien kanker sering mengalami penurunan pengecapan, mulut kering, sakit saat menelan, mual-muntah dan selera makan hilang. “Jangankan 150%, masuk 100% saja sulit,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Dr. dr. Noorwati. S. Sp.P-KHOM dari Perhimpunan Onkologi Indonesia. Katanya, “Sebagian besar pasien kanker mengeluarkan zat yang menyebabkan lemak dan otot meleleh, karbohidrat terpakai terus, lambung terasa penuh, nafsu makan menurun, muntah dan lain-lain.”
Akibatnya, pasien kanker rentan kekurangan nutrisi. Terjadi penurunan berat badan dan perubahan komposisi tubuh, termasuk kehilangan lemak dan massa otot. Proses ini bisa terjadi sebelum, selama dan setelah terapi.
Bisa muncul kaheksia, membuat pengobatan tidak optimal. Dioperasi, luka susah sembuh; dikemoterapi atau radioterapi kanker sulit mengecil. Penyakit tak kunjung sembuh, risiko infeksi meningkat, kualitas hidup pasien menurun, respon terhadap pengobatan jelek, dan angka kesintasan (survival) turun.
Nutrisi penting saat menjalani terapi, pemulihan, remisi dan mencegah kekambuhan. Bagi pasien kanker, jumlah dan jenis nutrisi yang dibutuhkan berbeda. Protein perlu ditambah untuk mengganti sel-sel yang rusak akibat terapi, dan menjaga massa otot yang menipis. Cairan harus tercukupi.
Lemak perlu ditambah. “Sel kanker hanya bisa menggunakan gula/karbohidrat sebagai sumber energi,” terang dr. Fiastuti. “Asupan lemak membuat sel normal tumbuh, sedangkan sel kanker tidak.” Pasien kanker perlu mengasup lemak 40% dari total kalori /hari. “Yang perlu ditambah lemak tak jenuh, terutama omega-3,” tegas dr. Fiastuti. Omega-3 adalah lemak tak jenuh ganda atau PUFA (poly-unsaturated fatty acid), “Bersifat antiinflamasi, meningkatkan sistem imun, anti katabolik, mengurangi pemecahan protein, lemak dan otot.” Katabolik adalah kondisi hilangnya lemak dan otot.
Studi membuktikan, omega-3 meningkatkan efikasi (keampuhan) kemoterapi lini pertama, dengan rerata konsumsi hingga 2 gr/kg berat badan /hari. Omega-3 banyak terdapat pada ikan laut dalam seperti tuna, tongkol, salmon dan ikan kembung.
Marketing Director Fresenius Kabi Indonesia, dr. Ian Kloer menjelaskan, Supportan® merupakan makanan cair yang dirancang khusus untuk pasien malnutrisi diantaranya kanker. “Kandungan karbohidrat rendah, tinggi protein, mengandung 1 gram minyak ikan dengan omega-3,” ucapnya. Bentuk seperti susu cair dan rasa buah tropis yang segar, Supportan® dikemas dalam botol 200ml yang siap minum. Bisa untuk menambah asupan nutrisi bila pasien kanker yang sulit makan. (nid)
Baca juga: Penting, Terapi Nutrisi untuk Pasien Kanker