Menghilangkan Selulit di paha, perut, pinggul, pantat dan lengan
hilangkan Selulit Perut

Menghilangkan Selulit

Daerah P4L (paha, perut, pinggul, pantat dan lengan) kerap ‘dihiasi’ selulit. “Selulit adalah lemak yang terperangkap dan memiliki sekat-sekat. Tidak mudah dihilangkan dibanding lemak biasa,” tutur dr. Michael Triangto, Sp.KO dari Slim+Health Sports Therapy, Jakarta.

Belum ada teori pasti, mengapa lemak bisa tersekat-sekat. Diperkirakan akibat kurang beraktivitas; selulit sering ditemukan pada mereka yang kurang gerak. Umumnya mulai muncul di usia pertengahan 20. Tanpa disadari, di usia ini kita mulai malas olahraga.

Ada 3 cara untuk mengenali selulit: look (lihat), feel (rasakan), move (gerakkan). Bila selulit tidak terlalu kentara, lakukan tes ini. Berdirilah di depan cermin, sinari dengan senter sesuai arah bagian tubuh yang dicurigai berselulit. Bila ingin memeriksa paha, senter paha dari bagian pinggul mengarah ke bawah. “Kalau permukaannya bergelombang, akan timbul bayangan hingga selulit lebih mudah terlihat,” terang dr. Michael.

Tes berikutnya, feel. Raba kulit perlahan. Bila ada selulit, kulit terasa bergelombang dan tidak rata. Tes terakhir, move. Kulit tanpa selulit mudah digerakkan hingga bergeser. Pada selulit, lemak tidak bisa digeser atau ‘berpindah’ karena bersekat-sekat. Atau, cubit daerah rawan selulit; gelombang akan makin terlihat.

 

Efek panas

Benarkah selulit tak kunjung hilang meski sudah berolahraga? Selulit memang lebih sulit dihilangkan ketimbang lemak biasa. Perlu usaha lebih untuk menghilangkan si kulit jeruk ini. Salah satunya dengan panas.

Saat berolahraga, tubuh menggunakan gula dalam darah dan cadangan gula di hati sebagai energi. “Ketika cadangan gula menipis, tubuh membakar lemak sebagai energi,” dr. Michael menjelaskan. Ini terjadi 20-30 menit setelah kita berolahraga. Tujuannya, agar kadar gula tetap dalam batas normal sehingga tidak terjadi hipoglikemi (gula darah terlalu rendah).

Efek panas terhadap selulit? “Konversi penggunaan gula ke lemak bisa dipercepat dengan keberadaan panas,” kata dr. Michael. Contohnya, orang yang bekerja di bawah terik matahari, lapisan lemaknya sangat tipis. Tapi, masa berolahraga di siang bolong? Jalan keluarnya, “Lakukan olahraga dalam ruangan. Bukan dengan sauna, tapi training suit.”

Training suit akan memerangkap panas yang dihasilkan tubuh. Jadi, yang digunakan adalah panas tubuh sendiri, bukan panas dari luar. Saat berlatih, tubuh memanas dan membuat pori-pori terbuka untuk mengeluarkan keringat. Kulit memerah, yang berarti aliran darah meningkat dan pembakaran lemak lebih efektif.

Usai latihan, oleskan krim khusus yang membantu menghancurkan lemak pada daerah yang berselulit. “Latihan menghancurkan lemak dari luar, sekarang dari dalam,” ujar dr. Michael. Krim akan bekerja lebih efektif, karena pori-pori kulit sudah terbuka dan aliran lancar. Setelah itu dilakukan wrapping dengan plastik, “Wrapping­-nya longgar, tidak kencang.”

Ini untuk mencegah panas tubuh keluar, serta menahan agar krim tidak terhapus. Dianjurkan memakai wrapping selama 1 jam. Banyak yang baru membuka wrapping setelah 2-3 jam, bahkan 8 jam, setelah aktivitas hariannya selesai. Makin lama wrapping dikenakan, makin banyak lemak yang terbakar.

Baca Juga : Sundari Soekotjo Awet Muda Seperti Usia 20-an

                     Kikis Lemak Perut Dengan Makanan Ini

Jenis latihan

Latihan di Slim+Health Sports Therapy berlangsung selama 1,5 jam. Bila lemak mulai dibakar setelah 10 menit, berarti terjadi pembakaran lemak selama 1 jam 20 menit selama latihan. Ditambah pemakaian wrapping minimal 1 jam, maka total kita membakar lemak minimal 2 jam 20 menit. Ini berbeda dengan sauna, yang merangsang tubuh mengeluarkan  keringat; berat badan berkurang pascasauna akibat kehilangan cairan. “Saya tidak mengizinkan berat badan turun sekian kilogram akibat kehilangan cairan,” tegas dr. Michael. Bukti lemak hilang dengan latihan, terlihat melalui pengukuran kadar lemak setelah latihan 2-4 minggu.

Latihan dilakukan dengan intensitas yang cukup. “Tidak terlalu berat agar otot tidak membesar, juga tidak terlalu ringan,” ujar dr. Michael. Ukurannya, 50-70% dari denyut jantung maksimal (denyut jantung maksimal: 220 - usia). Denyut jantung diukur dengan monitor jantung yang dipasang di dada.

Latihan 3x seminggu. Dalam 2x24 jam setelah latihan, metabolisme tubuh masih bertahan; setelah itu perlu “di-recharge” dengan latihan lagi. Boleh dilakukan tiap hari? “Untuk jangka waktu tertentu boleh, misalnya 1 bulan karena mau menikah; tapi tidak terus menerus,” kata dr. Michael. Harus dengan pengawasan dokter, jangan sampai menganggu kesehatan.

Gerakan latihan disesuaikan dengan daerah yang berselulit, tiga set untuk tiap gerakan, satu set terdiri dari 10-12 repetisi. Bila perlu ditahan, hitung 6-8 hitungan. (nid)