Mengenali Kontraksi Persalinan, Mana yang Betulan dan Palsu

Mengenali Kontraksi Persalinan, Mana yang Betulan dan Mana yang Palsu?

Kontraksi identik dengan tanda persalinan. Namun ternyata, tak selalu demikian. “Kontraksi rahim saat hamil ada yang merupakan pertanda persalinan, ada yang bukan,” ujar dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K)Onk dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Biasanya, kontraksi sebelum persalinan mulai terjadi pada bukaan 5, meski tidak selalu demikian. Kondisi tiap kehamilan berbeda-beda. Ada ibu yang sudah mengalami bukaan tapi tidak ada kontraksi. Sebaliknya, ada yang mengalami kontraksi begitu intens, tapi tidak ada bukaan. 

Bagaimanapun, tak ada salahnya mengenali kontraksi persalinan. Mana tanda-tanda persalinan ‘betulan’, dan mana yang 'palsu'.

 

Kontraksi palsu Braxton-Hicks

Ada kontraksi yang dikenal sebagai Braxton-Hicks. Yakni 'kencang-kencang' pada perut bawah yang datang tiba-tiba, tidak teratur, intensitas dan frekuensinya tidak bertambah sering. Juga tidak diikuti keluarnya darah bercampur lendir, air ketuban atau pembukaan leher rahim. "Kontraksi ini bisa hilang dengan mengubah aktivitas. Cobalah berbaring jika sedang berdiri, atau berjalan jika sedang berbaring atau duduk," terang dr. Andi. Minum bisa membantu menghilangkan kontraksi palsu ini, karena kontraksi Braxton-Hicks turut dipicu oleh dehidrasi.

 

Persalinan palsu

Beberapa jam atau hari sebelum persalinan aktif, ibu akan mengalami persalinan prodromal atau sering juga disebut ‘persalinan palsu’. Ini mungkin akan terasa seperti kontraksi Braxton-Hicks, atau sedikit lebih kuat. Bisa juga terasa seperti persalinan aktif, tapi tidak bertambah maju. "Persalinan prodromal berfungsi untuk mempersiapkan tubuh ibu, mengondisikan rahim dan mempersiapkan leher rahim untuk persalinan nanti, sehingga proses persalinan lebih pendek dan lebih mudah," jelas dr. Andi.

 

Mengenali kontraksi persalinan yang sebenarnya

Mengenali kontraksi persalinan 'betulan' sebenarnya tak terlalu sulit karena tandanya khas. Kontraksi aktif biasanya mulai muncul pada bukaan 6. Ini ditandai dengan ‘kencang-kencang’ yang makin kuat, semakin lama, dan semakin sering; diikuti nyeri pada pinggang, rahim dan daerah perut bawah. “Biasanya juga diikuti keluarnya campuran darah kental dan lendir. Ini adalah tanda dimulainya pembukaan dan penipisan leher rahim,” terang dr. Andi.

Segera waspada bila keluar cairan bening dan tidak berbau. Ini menandakan bahwa selaput ketuban sudah pecah, dan bayi akan segera lahir. “Jika mengalami hal-hal tersebut, segera ke RS atau dokter pilihan Ibu,” tegas dr. Andi. (nid)