stres di masa kehamilan mempengaruhi imun janin melawan infeksi

Kenapa Wanita Hamil Tidak boleh Stres? Mempengaruhi Respons Imun Janin Hingga Ia Dewasa

Dari dulu kita mengenal anjuran bila wanita hamil tidak boleh stres. Dalam riset terbaru diketahui stres ketika hamil mempengaruhi respons imun janin terhadap infeksi bakteri, bahkan hingga ia dewasa.

Sebuah penelitian dilakukan pada hewan coba. Tikus yang terpapar stres di dalam kandungan dan sesaat setelah dilahirkan bisa mengalami perubahan respons imun melawan infeksi, bahkan tumor kanker saat dewasa. Riset terbaru ini dipublikasikan dalam jurnal Cell, edisi Maret 2020.

Dalam riset ini, peneliti melacak perubahan fisiologis yang dialami tikus setelah diberikan cairan mengandung hormon stres glukokortikoid selama di dalam kandungan dan setelah ia dilahirkan.

Glukokortikoid adalah hormon yang secara alami mengurangi peradangan dan berperan membantu bayi dan orang dewasa beradaptasi dengan cepat pada lingkungan, seperti saat kelaparan atau mengalami kekerasan.

Dokter biasanya menggunakan terapi hormon glukokortikoid untuk mengobati asma atau penyakit autoimun lain yang disebabkan oleh sistem imun yang terlalu aktif.

Tetapi peneliti menemukan, paparan hormon stres di awal kehidupan secara permanen mengubah banyak respon sistem kekebalan tubuh; mengurangi kemampuan tubuh menangkal infeksi bakteri dan melawan tumor.

Dilansir dari sciencedaily, Ruslan Medzhitov, peneliti senior di Howard Medical Institute, menjelaskan tikus tersebut selama sisa hidupnya dipulihkan dan diprogram ulang dengan cara yang berbeda dari yang tidak terpapar glukokortikoid.

Medzhitov dan koleganya membuat daftar perubahan fisiologis yang terjadi pada tikus yang diberi glukokortikoid dan yang memiliki dampak serius selama sisa hidup mereka.

Ketika dewasa, tikus yang terpapar hormon stres lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan tumor, dibandingkan tikus yang tidak terpapar. Satu perubahan fisiologis spesifik adalah penurunan aktivitas sel T yang seharusnya memerangi patogen dan zat berbahaya lain.

Studi ini membantu menjelaskan mengapa individu memiliki kemampuan menangkal infeksi yang bervariasi. Ini juga menjelaskan fenomena sosial yang ditemukan sepanjang sejarah manusia: penekanan untuk melindungi wanita dari stres selama kehamilan.

"Dalam semua budaya, ada upaya untuk melindungi wanita dari stres selama kehamilan," kata Medzhitov. "Efek stres kehidupan awal tidak hilang begitu saja."

Dengan semakin banyaknya pengetahuan tentang perubahan molekuler yang disebabkan oleh paparan stres di awal kehidupan, semakin besar kemungkinan ilmu kedokteran akan menemukan cara untuk meminimalkan kerusakannya, kata para penulis. (jie)