Otot terdiri dari serat yang dapat berkontraksi, sehingga mampu memanjang dan memendek untuk menghasilkan gerakan. Pada alat gerak seperti lengan dan tungkai kaki, otot berfungsi sebagai penggerak. Secara sederhana, setiap periode kontraksi otot harus diikuti periode relaksasi sehingga darah mengalir kembali melalui pembuluh darah, yang membawa oksigen segar dan membuang zat sisa metabolisme akibat kerja otot.
Kontraksi otot yang terus menerus membuat sirkulasi darah dalam otot kurang baik. Akibatnya, otot kekurangan oksigen dan terjadi gangguan pada pembuangan zat sisa metabolisme. “Kondisi akan memicu terjadinya proses peradangan jaringan, menimbulkan reaksi pada serabut otot dan jaringan di sekitarnya sehingga muncul rasa nyeri,” jelas Prof. Dr. dr. Ali Baziad, Sp.OG(K).
Nyeri otot dapat terjadi di bagian tubuh mana saja; di leher, punggung, pinggang, kaki atau tangan. Umumnya, nyeri otot bersifat lokal dan pula menyebar. “Bagi ibu hamil, keluhan yang sering dialami adalah nyeri pada punggung dan kaki,” ujarnya.
Mengapa bumil sering nyeri otot?
Saat hamil, tubuh ibu hamil (bumil) membawa beban berat. Otot-otot tubuh dan persendian mengalami pengenduran, seiring membesarnya janin sehingga menambah beban pada pinggang, punggung, perut, dan kaki yang menjadi tumpuan utama tubuh.
Nyeri punggung terjadi akibat perubahan otot punggung. Ukuran rahim membesar, otot-otot perut meregang dan otot-otot punggung memendek serta menegang. Tambahan beban ini mengubah pusat gravitasi pada bumil, sehingga lengkung tulang punggung lebih condong ke belakang. Akibatnya, punggung sakit.
Penyebab lain adalah perubahan hormonal. Hormon kehamilan mempengaruhi elastisitas ligamen. Pengurangan elstisitas bantalan sendi pada panggul terjadi cepat, seiring membesarnya kandungan. Hal ini membuat otot-otot tulang belakang bekerja berat, untuk mempertahankan posisi tubuh agar tetap tegak. Inilah menimbulkan sakit punggung, dan terkadang timbul rasa sakit yang mendadak pada pantat dan paha atas.
Faktor lain yaitu tidak beresnya tulang punggung, yang terjadi sebelum kehamilan. Keadaan makin buruk bila kehamilan terjadi berturut-turut. Jika sakit punggung terjadi terus-menerus, tulang punggung lebih banyak mengalami tekanan, sehingga memperburuk sakit punggung.
Bagi banyak bumil, nyeri pada panggul bagian belakang lebih sering dirasakan dibandingkan nyeri pada pinggang bawah. Rasa nyeri terasa sampai garis pinggang di atas tulang ekor. Dan cenderung meluas hingga ke bokong dan belakang paha; kadang disertai nyeri tulang kemaluan.
Bumil juga bisa merasa pegal dan nyeri di kaki, yang kalau dibiarkan bisa terjadi kram. Hal ini terkait dengan perubahan pada sistem sirkulasi darah, tekanan pada saraf kaki, dan kurang kalsium. Peningkatan hormon relaksin dan hormon estrogen saat hamil, juga mempengaruhi mengendurnya jaringan otot dan sendi-sendi pada tubuh. (puj)