susu a2 aman untuk anak dengan intoleransi laktosa

Susu A2 Alternatif Aman Untuk Anak Dengan Intoleransi Laktosa

Pencernaan anak-anak umumnya lebih sensitif dibanding orang dewasa. Susu termasuk yang kerap menyebabkan gangguan pencernaan untuk anak-anak. Penyebabnya bisa karena alergi susu sapi atau intoleransi laktosa.

Perlu dipahami alergi susu sapi berbeda dengan intoleransi laktosa, meski keduanya bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare. Alergi muncul karena anak hipersensitif terhadap kasein (protein susu sapi). Sementara pada intoleransi laktosa, anak tidak bisa mencerna karbohidrat susu (laktosa) akibat kekurangan enzim laktase.   

“Untuk mereka dengan intoleransi laktosa, bisa coba diberikan susu sapi A2. Karena pada dasarnya mereka tidak bisa menerima karbohidrat susu, bukan proteinnya,” terang Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), dalam sesi live Instagram di akun Buumi Playscape, Kamis (10/12/2020).

Sebagai informasi, secara umum susu sapi mengandung dua protein : kasein (80%) dan whey (20%). Dr. Ariani menjelaskan protein kasein terbagi dalam berberapa macam, antara lain beta kasein A1 dan A2.

Perbedaan komposisi beta kasein A1 dan A2 tergantung dari jenis sapinya, namun umumnya adalah 40 : 60. Secara umum kedua protein susu tersebut memiliki komposisi asam amino (zat pembentuk protein) yang mirip; mengandung 209 asam amino.

Perbedaannya terletak pada protein A 1 mengandung asam amino histidine, sementara A2 adalah asam amino proline. Di dalam tubuh protein A1 akan dipecah menjadi peptida (asam amino rantai pendek) yang disebut beta-casomorphin7 (BCM-7).

Penelitian pada hewan menunjukkan BCM-7 memperlambat pergerakan usus dan meningkatkan peradangan usus.  Itu sebabnya konsumsi susu A1,  cenderung lebih menyebabkan gejala mual, kembung dan diare (mirip gejala intoleransi laktosa), dibanding susu A2.

“Beta kasein A2 telah banyak diteliti. Ia lebih mudah diserap, sehingga bisa mengurangi munculnya gangguan pencernaan ringan,” kata dr. Ariani.

Sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal Nutrition 2016 menunjukkan hasil yang menarik. Peneliti membandingkan konsumsi susu A2 dengan susu sapi yang mengandung baik protein A1 dan A2. Dari 45 partisipan, 23 di antaranya memiliki intoleransi laktosa. Kedua jenis susu tersebut tetap mengandung laktosa.

Mereka yang mengonsumsi susu A2 tidak mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti kembung dan begah, yang biasanya terjadi pada mereka dengan intoleransi laktosa. Sebaliknya saat subyek yang meminum susu yang mengandung protein A1 dan A2 mengalami perburukan gejala intoleransi laktosa.

Batasan usia konsumsi susu A2

Layaknya susu sapi pada umumnya, susu A2 boleh dikonsumsi untuk semua jenis usia. Khusus untuk anak-anak, sebaiknya dikonsumsi selepas masa ASI ekslusif.  

Pada anak-anak yang saluran cernanya belum matang atau mengalami intoleransi laktosa, susu A2 termasuk aman dikonsumsi tiap hari. “Respon saluran cerna tiap anak terhadap protein susu berbeda-beda, ada yang lebih cepat bisa menerima, ada pula yang lebih lambat. Tetapi biasanya protein yang lebih mudah dicerna (beta kasein A2), tidak menimbulkan masalah,” kata dokter yang praktik di RSIA Bunda Jakarta ini.

Yang perlu diperhatikan, dr. Ariani menegaskan, pada anak berusia > 2 tahun (baik dengan intoleransi laktosa atau bukan), pemberian susu sifatnya sebagai pelengkap makanan utama. Sekitar 2-3 gelas per hari, jangan sampai susu menggantikan makan. (jie)