Pentingnya 1.000 Hari Perlindungan, Jangan Abaikan Kebersihan | OTC Digest
1000_hari_perlindungan_sleek_kebersihan

Pentingnya 1.000 Hari Perlindungan, Jangan Abaikan Kebersihan

Bagi bayi, seribu hari pertama adalah saat yang paling penting dalam hidupnya. “Pada fase ini terjadi pembentukan organ vital, perkembangan otak dan kognitif yang sangat pesat, pematangan sistem pencernaan, dan pematangan sistem imun,” tutur dr. Natia Anjasari, Sp.A dari Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta. Ini terungkap dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Sleek Baby bertajuk #1000HariPerlindungan di Jakarta, bertepatan dengan Hari anak Nasional (23/07/2018).

Seribu hari dimulai sejak bayi dalam kandungan (masa pre-natal 280 hari), dan setelah ia lahir hingga berusia dua tahun. Selama masa ini bayi sangat membutuhkan perlindungan menyeluruh, untuk menunjang tumbuh kembangnya. Ini adalah masa krusial yang akan menentukan kesehatan dan kecerdasannya kelak.

Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh tiga hal: genetik, nutrisi, dan lingkungan. “Modal” genetik yang sudah bagus, harus ditunjang dengan nutrisi dan stimulasi yang bagus pula. “Nutrisi berperan dalam pembentukan dan pematangan se-sel otak. Sedangkan stimulasi penting untuk pembentukan rangkaian sinaps otak,” ujar dr. Natia. Makin banyak sel otak dan sinaps yang terbentuk, anak pun makin cerdas.

Namun, semua ini akan percuma tanpa ditunjang oleh perlindungan dari kebersihan (higienitas). “Apapun makanan yang kita berikan pada bayi, kebersihan adalah nomor satu. Baik kebersihan makanan bayi, maupun peralatan makannya,” ujar dr. Natia. Nutrisi, stimulasi, dan kebersihan adalah tiga serangkai yang harus selalu dijaga. Kurangnya asupan nutrisi, stimulasi, dan kebersihan dalam 1.000 hari pertama, membuat bayi berisiko mengalami gangguan pertumbuhan yang optimal.

Dr. Natia menyayangkan, banyak anak sakit hanya karena hal sepele. Misalnya karena orangtua lupa cuci tangan, atau anak memasukkan mainan/dot (yang sudah jatuh) ke mulutnya, tanpa dibersihkan dulu. “Itu yang paling sedih. Anak sudah dapat ASI dan MPASI bagus, tapi sakit-sakitan karena kebersihannya kurang,” tuturnya.

Diare dan ISPA (infeksi saluran napas atas) termasuk penyakit yang paling sering menjangkiti anak. Bila bayi sakit-sakitan, maka asupan nutrisi yang sebenarnya sudah bagus, akhirnya terbuang percuma atau hanya dipakai untuk penyembuhan. Pada akhirnya, risiko stunting mengintai. Dan bila anak sakit, stimulasi pun tidak bisa berjalan optimal.

“Menjaga kebersihan adalah hal yang paling murah dan mudah yang bisa kita lakukan,” tegas dr. Nartia. Yuk biasakan diri mencuci tangan sebelum memegang bayi, setelah membersihkan bayi, sebelum dan setelah memberi makan bayi, setelah memasak, dan lain-lain.

 Jangan pula membiarkan bayi memakai popok terlalu lama; jangan tunggu penuh baru diganti. Bila kulit kontak terlalu lama dengan popok yang sudah kotor oleh air seni atau feses, bisa terjadi diaper rash. Usahakan ganti popok bayi tiap 1-2 jam (hingga usia 1 bulan), dan tiap 3 jam saat bayi sudah lebih besar.

Artis dan juga ibu muda Chelsea Olivia sadar betul mengenai perlindungan seribu hari pertama, dan bertekad untuk selalu menjaga kebersihan demi kesehatan buah hatinya, Nastusha. Chelsea sendiri pernah ‘kecolongan’. Awalnya, ia hanya menggunakan baby laundry detergent untuk mencuci pakaian bayinya. “Ternyata baju saya dan bra juga harus dicuci dengan itu, karena ibu yang paling sering menggendong bayi,” ujar Chelsea.

Nastusha yang kini berusia 1 tahun 10 bulan, mulutnya pernah sampai merah-merah karena teriritasi pakaian Chelsea yang diuci dengan deterjen biasa. “Selama masih kasih ASI, baju dan bra harus dicuci juga dengan baby laundry detergent,” lanjutnya.

Pendapat serupa diungkapkan oleh dr. Natia. Menurutnya, kulit bayi sangat sensitif. Salah pilih deterjen bisa membuat serat kain menjadi kasar dan menimbulkan iritasi pada kulit bayi. “Bila kulit bayi teriritasi, bisa terjadi luka dan terjadi infeksi sekunder. Ini yang kita takutkan,” ucap dr. Natia.

Botol susu, dot, serta peralatan makan bayi pun harus selalu bersih sebelum digunakan. Tidak perlu disteril dengan air panas; hal ini justru merugikan karena palstik bisa terurai dan masuk ke makanan bayi. Cuci saja dengan pembersih yang food grade, lalu simpan dengan baik. sebelum digunakan, cukup bilas dengan air matang.

Menjaga kebersihan mungkin tampak sepele, tapi sangat besar pengaruhnya untuk tumbuh kembang si kecil, khususnya dalam 1.000 hari pertama. (nid)