perhatikan Leher Menghitam, Gejala Obesitas
Acanthrosis

Leher  Menghitam, Gejala Obesitas

Melihat ada yang menghitam di leher anak, orangtua mengira itu daki karena mandi tidak bersih. Kulit menghitam di lipatan leher, disebut acanthrosis nigrican (AN), karena kadar insulin tinggi dalam darah. Selain di lipatan leher, muncul di lipatan ketiak dan pangkal paha.

Kelebihan berat badan memicu tingginya produksi insulin dalam darah. Tingginya insulin mengaktifkan sel fibroblast (di kulit dalam) dan sel keratinosit (di kulit luar), melalui reseptor insulin-like growth factor yang ada pada sel-sel tersebut. Hal ini menyebabkan perubahan warna kulit (menjadi gelap) dan lebih tebal, menyerupai beludru.

“Insulin berusaha menetralisir kadar gula yang masuk, karena si anak gemuk dari kecil. Suatu waktu insulin akan berkurang produksinya dan anak memasuki fase diabetes,” papar dr. Michael Triangto, Sp.KO dari Slim + Health Sports Therapy, RS Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta.

Di Amerika Serikat prevalensi AN sekitar 7% pada populasi umum, dan sampai 74% pada penderita obesitas; kemungkinan laki-laki dan perempuan sama. Riset menemukan, anak dengan AN memiliki kemungkinan 1,6 – 4,2x mengalami hiperinsulinemia – mengarah pada diabetes tipe 2. Obesitas dan diabetes adalah penyakit yang saling berhubungan.

Baca Juga : Air  Putih Turunkan Berat Badan Anak

                    Bedah bariatrik selamatkan nyawa penderita obesitas ekstrim

                   Atasi Nyeri Akibat Obesitas

Acanthorsis nigrican, sebelum berkembang menjadi obesitas atau diabetes mellitus, dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup (pola makan dan olahraga). Acanthrosis nigrican dapat menghilang, kulit kembali normal seiring penurunan berat badan.

Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, tidak harus membatasi porsi makan, tapi jangan menambah jumlah kalori. Olahraga, menurut dr. Michael, dengan cara mengolah ketrampilan dasar berupa lari, lempar lompat dan latihan keseimbangan.

“Olagraga ini ada dalam bermain, seperti bermain lempar-tangkap bola, balap karung, lompat tali, sepak bola dan lainnya,” ujarnya. Peran orangtua dibutuhkan untuk mengajak anak-anak mau bergerak.(jie)