Karies Gigi Picu Kematian | OTC Digest

Karies Gigi Picu Kematian

Karies alias gigi berlubang adalah masalah gigi yang paling banyak dialami anak-anak. Jangan anggap remeh karies, infeksi yang disebabkannya dapat mengancam nyawa.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyatakan terjadi kenaikan angka kejadian karies gigi, yakni dari 43,4% (tahun 2007) menjadi 53,2%. Dari jumlah tersebut 40%-nya dialami oleh anak < 5 tahun.

Pada dasarnya karies adalah masalah gigi yang paling umum. Dapat dicegah sebelum berubah menjadi parah. Drg. Ahmed Setia Bakti, Sp.BM, Koordinator Bamed Dental Care menjelaskan, gigi adalah organ tubuh terkuat, namun gigi rentan terkikis pada kondisi mulut asam.

Karies merupakan kondisi demineralisasi atau terkikisnya mineral gigi akibat asam yang dihasilkan bakteri dalam mulut setelah mengonsumsi gula sebagai produk akhirnya.

Tanda-tanda awal karies adalah munculnya noda-noda putih (white spot) pada gigi. Ini adalah lapisan enamel/email gigi yang mulai tergerus. Biasanya belum menimbulkan keluhan nyeri gigi. Jika dibiarkan tak terawat kerusakan bertambah parah, white spot menjadi kecoklatan bahkan kehitaman. Tidak hanya email gigi, namun bagian dentin (di bawah email gigi) ikut tergerus. Biasanya menimbulkan rasa ngilu saat terkena makanan/minuman panas atau dingin.

Pada tahap lanjut tersebut, kerusakan sudah turun menembus sampai saraf gigi. Terjadi infeksi. Ditandai dengan adanya radang dan rasa nyeri tajam. Timbul nanah dalam gusi, seperti jerawat.

Nanah akan mencari jalan untuk ke luar, yakni mengarah pada organ yang lebih lunak untuk ditembus. “Turun ke ujung akar gigi dan mengalir bersama pembuluh darah mengisi rongga wajah, sehingga bengkak bisa terjadi di area pipi sampai mata,” katanya dalam seminar Kesehatan Gigi Anak dalam Penanganan Multidisiplin Spesialis, yang diadakan di Jakarta (28/2).

Akan mengancam jiwa jika infeksi tersebut menyebabkan sepsis, di mana tubuh memberikan respon untuk melawan infeksi. Sayangnya respon tersebut berlebihan dan berdampak ke seluruh tubuh. Menyebabkan malfungsi multiorgan.

Reaksi peradangan juga bisa menyumbat jalan napas akibat pembengkakan pada dasar mulut sehingga lidah terangkat.

“Sepsis dalam hitungan hari bisa menyebabkan kematian. Mesti segera dioperasi untuk mengeluarkan nanah,” tegas drg. Ahmed. Sakit yang dirasakan membuat anak kehilangan nafsu makan. Biasanya diikuti dengan turunnya imunitas tubuh. Ini adalah kegawatdaruratan.

Itu sebabnya penting mencegah timbulnya karies, apalagi sampai terjadi infeksi. Yakni dengan rutin gosok gigi minimal 2 kali sehari : setelah sarapan dan sebelum tidur. Jangan lupa kontrol kesehatan gigi 6 bulan sekali untuk mengetahui ada tidaknya karies. (jie)