Dari GTM jadi Lahap Makan, yuk Simak 3 Metode GLM Berikut Ini!
anak_GTM_lahap_makan

Dari GTM jadi Lahap Makan, yuk Simak 3 Metode GLM Berikut Ini!

Orang tua mana yang tidak pusing menghadapi anak GTM (Gerakan Tutup Mulut). Gregetan pasti, ya Bu. Inginnya, anak dari GTM jadi lahap makan seketika. Bukan cuma bikin pusing, si Kecil juga terancam stunting lantaran tidak mendapat cukup gizi dari makanan sehari-hari. Memang, GTM kerap menjadi momok ketika mulai masa MPASI (makanan pendamping ASI).

Hal ini juga sempat dialami oleh artis peran Alyssa Soebandono, saat memberikan MPASI kepada putra sulungnya Muhammad Dirgantara Ariendra Harlino, beberapa tahun silam. Tiba-tiba saja Riendra, begitu si Sulung disapa, menolak makan sejak sarapan hingga makan malam.

Tentu saja Alyssa dan suami, Dude Harlino, kebingungan. “Pertama kali jadi orang tua, pertama kali memberi MPASI, kemudian pertama kali juga menghadapi anak-anak," ujar Alyssa dalam talkshow bertajuk “SUN Ajak Ibu Lawan GTM dengan Metode Gerakan Lahap Makan (GLM)” di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Usut punya usut, ternyata Riendra sedang tumbuh gigi. Pantas saja ia ogah membuka mulutnya. “Kami sudah panik duluan. Kalau Dokter Dimple bilang, ternyata masalahnya hanya karena hal sepele. Cuma karena anak belum bisa bicara, jadi yang bisa dilakukan hanya menangis dan merengek, lalu tutup mulut," ucap Alyssa.

Ditegaskan oleh dokter spesialis anak dr. Dimple Nagrani, Sp.A, BmedSc, memang harus dicari tahu kenapa anak tidak mau makan. Menurutnya, GTM umumnya dipicu oleh tiga faktor utama yang saling berkaitan. “Yaitu waktu pemberian makan, variasi dan tekstur makanan sesuai usia, serta cara pemberian makan,” ujar dr. Dimple.

Talkshow Gerakan Lahap Makan di Jakarta

3 Metode Ubah GTM jadi Lahap Makan

Untuk mengatasi GTM, maka tiga hal diatas perlu diatasi. “orang tua perlu menguasai 3 metode penting agar anak lahap makan,” jelas dr. Dimple. Bersama SUN, dr. Dimple merumuskan Metode GLM (Gerakan Lahap Makan) untuk membantu ibu mendorong anak agar makannya lahap, dan kebutuhan gizinya terpenuhi. Berikut ini 3 Metode GLM yang bisa dipraktikkan.

1. Pastikan anak sudah lapar

Ini adalah poin yang paling penting. Pastikan si Kecil memang sudah lapar, dan tidak dalam kondisi mengantuk. “Sebelum makan, kita harus memastikan perut si Kecil kosong, setidaknya 2 – 3 jam,” terang dr. Dimple. Maka, jangan berikan snack ataupun susu terlalu dekat dengan waktu makan, ya Bu. Ingat, beri jeda 2 – 3 jam sebelum waktu makan; biarkan si Kecil merasa dan mengenali rasa lapar.

2. Variasikan rasa, tekstur dan jenis makanan

Poin ini tak kalah penting. Seperti kita orang dewasa, bayi dan anak-anak pun bisa bosan dengan makanan yang itu-itu saja. “Setiap kali anak kita makan besar, harus ada karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien,” ujar dr. Dimple. Namun bukan berarti tiap hari si Kecil diberi nasi/bubur dengan sop ayam. Ada begitu banyak jenis sumber karbohidrat, protein, dan sayuran. Perkenalkanlah si Kecil dengan beragam jenis makanan, dan jangan langsung menyerah bila awalnya ia menolak; coba lagi di kesempatan lain.

Tentunya, pastikan tekstur makanan sesuai tahapan usianya. Tekstur makanan ditingkatkan menjadi lebih padat dan kasar secara bertahap. Di awal MPASI usia 6 bulan, tentu tekstur makanan lebih halus dan lembut, misalnya bubur yang dilumat lalu disaring. Pada usia7 – 8 bulan, bubur tidak perlu disaring lagi. Usia 9 – 11 bulan, tekstur makanan bisa lebih kasar dan padat. Ibu bisa memberikannya bubur kasar, makanan yang dicincang, atau nasi tim lengkap dengan lauk dan sayur, serta finger food. “Di usia 12 bulan, anak sudah bisa ikut makan makanan keluarga,” tandas dr. Dimple.

3. Perhatikan cara pemberian makan yang tepat

Si Kecil sudah lapar; rasa, tekstur dan jenis makanan sudah tepat. Sekarang, saatnya evaluasi bagaimana cara pemberian makan. Pastikan posisi duduk si Kecil benar. Ibu bisa mendudukkannya di kursi makan, yang tinggi atau rendah, sesuaikan kenyamanan dan kondisi rumah. Sebaiknya hindari memberi makan sambil menggendong, karena posisi punggung dan leher anak harus tegak saat makan.

Kuncinya, orang tua harus sabar. “Biarkan dia kunyah dulu, habis dulu yang ada di dalam mulutnya, baru kita kasih suapan berikutnya,” ujar dr. Dimple. Sebaiknya, anak juga tidak dibiasakan minum banyak saat makan untuk “mendorong” makanan yang sudah lama diemut, karena ia akan kenyang dan makin ogah makan.  

Ibu, ayah, maupun caregiver juga harus fokus saat memberi si Kecil makan. “Fokus, jangan ada gawai sama sekali. Jangan langsung instan keluarkan HP untuk membujuk anak makan,” tutur dr. Dimple. Hindari juga TV, laptop, dan lain-lain. Fokuslah hanya pada kegiatan makan. Jangan lupa, beri durasi makan maksimal 30 menit. Setelah itu selesai, meskipun makanan tidak habis. Tidak ada gunanya memaksa bayi/anak makan sampai habis hingga berjam-jam.

Rangsang Nafsu Makan si Kecil

Menjadi ibu memang sangat menantang. Harus jadi chef dadakan, berkreasi di dapur untuk memasak makanan yang disukai anak. Chef Yulita Intan Sari membagikan tips untuk menyiapkan MPASI. “Penting sekali menyiapkan MPASI yang tidak hanya enak, tapi juga tepat secara tekstur,” uajnya.

Untuk mendukung GLM, chef Yulita membuat menu Bubur Opor Ayam ala SUN yang teksturnya kental dan halus untuk anak usia 6-8 bulan, serta Lemet Jagung yang padat dan lembut untuk anak usia 9-12 bulan. “Kedua menu ini juga dibuat menggunakan produk SUN yang cocok dikombinasikan dengan bahan pangan lokal, sehingga rasanya enak dan membuat anak lahap makan,” imbuhnya.

Alyssa yang turut mendampingi chef Yunita memasak, mengamininya. “Kalau makanannya seperti ini, anakku biasanya makin semangat makan karena wanginya enak,” ujarnya sambil tersenyum.

Stephanie Lay, Head of Marketing Indofood Nutrition and Special Foods Division memaparkan, “Berdasarkan pengalaman kami, banyak ibu yang memilih bubur SUN karena tekstur dan variasi rasanya yang disukai anak-anak, sehingga mereka makan dengan lahap.”

Ia pun menyatakan komitmen Indofood kami untuk terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan gizi anak melalui produk-produk SUN yang gizinya lengkap, serta memberikan edukasi tentang cara mengatasi GTM dengan Metode Gerakan Lahap Makan atau GLM. “Kami berharap metode ini dapat mendorong para ibu untuk mengatasi masalah GTM pada anak, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan terhindar dari masalah makan yang berisiko mempengaruhi tumbuh kembang mereka,” tutur Stephanie.

Orang Tua Harus Peka dan Sabar

Alyssa mengingatkan, orang tua juga harus peka terhadap sinyal dari anak. Coba kenali, apakah si Kecil sedang tidak enak badan, tumbuh gigi, atau ada kondisi lainnya. Selain itu, ayah juga perlu terlibat; jangan anggap enteng peranan ayah. Alyssa bersyukur, Dude selalu mendukungnya dalam pengasuhan anak sejak awal. “Kebingungan bareng, kberhasilan bareng, sampai sekarang Aisyah lebih suka makan dengan ayahnya,” Alyssa tertawa.

Aisyah adalah anak ketiga sekaligus Alyssa dan Dude, yang lahir April 2024 lalu. Dude memang tidak sungkan menyuapi putri bungsunya itu. Malahan, Aisyah lebih semangat makan saat dibujuk olehnya. “Jadi fungsi ayah sangat penting untuk anak mau makan,” pungkas Dude.

GTM memang bikin pusing, tapi bukan akhir segalanya. Sangat mungkin kok mengondisikan anak GTM jadi lahap makan. Yang penting, harus sabar ya. (nid)