Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Ngempeng Si Kecil | OTC Digest

Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Ngempeng Si Kecil

Si kecil rewel? Bila diberi empengan (dot), bayi/anak biasanya berhenti menangis. Ngempeng memang bisa menyelesaikan masalah dalam jangka pendek.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ngempeng tidak dianjurkan, karena dapat memunculkan masalah. Seperti mengubah kontur mulut, gigi  maju (tonggos) dan membuat anak susah makan.

Ngempeng juga dapat menghilangkan keinginan bayi untuk menghisap puting ibunya, dan memunculkan ketergantungan bayi untuk memperoleh rasa nyaman.

Mengisap dot atau ngempeng (pacifier) sebenarnya merupakan ‘kepanjangan’ dari reflex mengisap ibu jari. Lewat foto USG, dapat kita libat bagaimana bayi dalam kandungan mengisap ibu jarinya. Reflex mengisap merupakan mekanisme bayi untuk merasa nyaman dan tenang, terutama saat berada di lingkungan yang tidak dikenal. 

Pada fase oral, bayi mengeksplor lingkungan dengan memasukkan apa pun ke dalam mulut. “Refleks mengisap dan fase oral ini adalah bagian dari perkembangan psikologi anak,” papar dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, konsultan tumbuh kembang FKUI-RSCM.

Sebenarnya, ngempeng tak ada masalah. Yang salah adalah pemberiannya. Anak rewel sedikit langsung disodori dot untuk diisap. Lama kelamaan,anak tidak bisa lepas dari empengannya.

Kapan anak boleh mengisap dot? Yang perlu dihindari, jangan sampai anak menjadi sangat “terikat” dengan dotnya. Orangtua jangan menjadikan dot sebagai media agar terbebas dari tugas merawat anak, sehingga bisa leluasa nonton sinetron, misalnya.

Saat mau tidur, dot biasanya diberikan agar anak cepat terlelap. “Tidak apa-apa. Tapi, begitu  anak sudah pulas dot perlu dilepas,” kata dr. Bernie. “Lebih baik lagi jika proses mau tidur dikondisikan tanpa ngempeng. Misalnya, meninabobokan dengan menepuk-nepuk paha atau pantat. Itu karena proses tidur akan menjadi kebiasaan anak ke depan. Orangtua harus bisa mengondisikan, ke depannya mau seperti apa supaya anak tidur pulas.”

Dot sebaiknya digunakan jika bayi sudah berusia di atas satu bulan. Jika tidak, bayi bisa mengalami “bingung puting". Dan kebiasaan ngempeng sebaiknya diakhiri perlahan menginjak usia 2 tahun.

Memutus kebiasaan ngempeng

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan lebiasaan ngempeng si kecil:

  1. Sebaiknya, jangan kenalkan dot kepada bayi. Jika bayi rewel, lebih baik dipeluk atau digendong sambil dinyanyikan.
  2. Lepas dot jika anak sedang ‘sibuk’ bermain atau bergurau dengan Anda.
  3. Jika perlu, atur waktu penggunaan dot. Misalnya hanya ketika mau tidur. Segera copot jika anak sudah tertidur.
  4. Jika dot rusak, jangan beli penggantinya.
  5. Lebih banyak mengajak si kecil bermain, untuk mengalihkan perhatiannya dari empengan.
  6. Ceritakan hal buruk tentang kebiasaan ngempeng,  misalnya gigi rusak dan penuh kuman.  Ajak anak ke dokter gigi, minta dokter gigi menjelaskan pada anak tentang kerusakan gigi akibat ngempeng terlalu lama. Minta dokter gigi untuk menunjukkan koleksi gambar tentang gigi yang rusak. (jie)