vitamin_c_dosis_tinggi_tingkatkan_kebugaran

Vitamin C Dosis Tinggi Meningkatkan Kebugaran dan Rasa Bahagia

Allan Smith, seorang pria di Selandia Baru, hampir meninggal akibat pneumonia yang didapat dari infeksi swine flu (flu babi) sepulang berlibur ke Fiji. Dari foto rontgent, tampak  paru-parunya dipenuhi cairan. Ia koma dan bergantung pada alat bantu (life support). Setelah tiga minggu, dokter meminta izin keluarga untuk mematikan alat bantu karena sepertinya tidak ada harapan Allan bisa kembali sadar.

Pihak keluarga meminta dokter memberi Alan infus vitamin C dosis tinggi. Meski awalnya pesimis, dokter menuruti permintaan tersebut, dan ‘ajaib’. Dua hari kemudian melalui pemeriksaan CAT scan, tampak ada perbaikan aliran udara pada paru-paru Allan. Foto rongent menunjukkan, paru-parunya tidak lagi putih, yang berarti ada aliran udara. Vitamin C sempat dihentikan, dan kondisinya kembali memburuk. Vitamin C kembali diberikan, dan Allan pun selamat.

Kisah Allan ramai diperbincangkan di kalangan medis. Studi kasus ini membuka pemahaman yang lebih luas, mengenai manfaat vitamin C. Mengenai vitamin C, Hanida Syafriani mewawancara Prof. Margreet Vissers dari Universitas Otago, Selandia Baru, saat berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu. Ia banyak meneliti vitamin C, antara lain pengaruhnya terhadap mood.

 

Bisa dijelaskan mengenai vitamin C?

Bentuk molekul vitamin C sangat mirip gula. Tumbuhan dan beberapa hewan bisa membuat vitamin C sendiri. Tumbuhan membuatnya dari gula, hewan membuatnya dari gula yang diolah di hati. Tubuh manusia tidak bisa memroduksi vitamin C. Harus ada asupan dari luar, utamanya dari buah dan sayur. Hewan memroduksi vitamin C sesuai kebutuhan. Misalnya saat sakit, produksinya meningkat. Hewan juga menjaga agar kadarnya di dalam tubuh stabil.

Vitamin C ditemukan Albert Szent-Gyorgi tahun 1930, setelah mengamati orang yang memiliki akses terbatas pada vitamin C lebih mudah sakit. Pada masa itu, banyak orang terkena scurvy, penyakit yang membuat tubuh lemah, anemia dan radang gusi. Ditemukan, orang sakit kadar vitamin C-nya rendah. Bila dibiarkan, kondisi memburuk dan bisa meninggal.

 

Berapa banyak vitamin C yang kita butuhkan?

Setelah kita konsumsi, vitamin C akan bersirkulasi dalam plasma (cairan) darah dan mencapai semua organ tubuh. Kadar vitamin C 25-30 mikromol dalam plasma, cukup untuk mencegah scurvy. Untuk manfaat kesehatan optimal, perlu ditingkatkan. Kadar vitamin C dalam plasma, tergantung berapa banyak yang kita konsumsi. Di Indonesia, direkomendasi 60 mg/hari; Selandia Baru 45 gr/hari. Amerika Serikat rekomendasinya sekarang 100 mg. Kami merekomendasi 200 mg/hari.

Penelitian di Selandia Baru terhadap 400 orang usia >50 tahun, hanya sedikit orang yang memiliki kadar vitamin C di plasma yang cukup untuk kesehatan optimal. Paling banyak kadarnya 50 mikromol. Di sebuah RS Kanada, kadar vitamin C plasma pada pasien sangat rendah. Saat sakit, kadar vitamin C turun drastik. Konsumsi perlu ditingkatkan, untuk menjaga kadarnya dalam plasma tetap baik.

 

Seperti apa penelitian yang Anda lakukan, mengenai manfaatnya terhadap mood?

Penelitian melibatkan 54 laki-laki usia muda yang sehat, tapi memiliki status vitamin C rendah. Selama 6 minggu, mereka diberi ½, 1, 2 atau 3 buah kiwi setiap hari. Contoh darah, otot, sel darah putih, semen, urin dan mood diperiksa. Saat studi dimulai, rerata mereka mengonsumsi 4 porsi sup sayur/hari. Kadar vitamin C dari buah sekitar 45 mg/hari, seperti yang direkomendasikan di Selandia Baru.

Setelah diberi ½, 1, 2 atau 3 buah kiwi/hari, penambahan asupan sayur/buah hanya sedikit; dari 4 menjadi 6. Namun bila kita hitung asupan vitamin C meningkat drastik. Hanya dengan tambahan ½ buah kiwi saja, asupan vitamin C meningkat dua kali lipat. Satu buah kiwi meningkatkan asupan vitamin C 100 mg, 2 buah menjadi 200 mg, dan dengan 3 buah kiwi menjadi 300 mg/hari.

Kadar vitamin C yang bersirkulasi di plasma sebelum pemberian kiwi sangat rendah, sekitar 25 mikromol. Setelah diberi ½ kiwi/hari, dalam 4 minggu kadar dalam plasma mencapai 45-50 mikromol. Ketika diberi 2 kiwi/hari – berarti 200 mg vitamin C/hari, dalam 1 minggu kadarnya optimal >60 mikromol. Saat asupan kiwi dihentikan, kadar vitamin C turun lagi, karena tubuh tidak bisa menyimpan. Makan buah harus rutin setiap hari.

Partisipan diberi kuisioner untuk menilai kondisi mood, yang menunjukkan seberapa bahagia dan bugar mereka. Pemberian 2 kiwi/hari meningkatkan kadar energi, sebaliknya menurunkan rasa lelah dan depresi. Yang menarik, efek ini tidak terlihat pada pemberian ½ kiwi. Bisa disimpulkan, meningkatkan status vitamin C menjadi >50 mikromol di plasma, memperbaiki mood. Mereka yang mengonsumsi vitamin C dalam jumlah optimal, mood -nya lebih baik.

 

Manfaat vitamin C terhadap sistem imun?

Vitamin C memengaruhi neutrofil, sel darah putih paling penting, yang berperan dalam sistem imun untuk memerangi infeksi. Neutrofil ‘mengurung’ bakteri, menelannya sehingga bakteri mati, lalu memicu program pematian sel (apoptosis) sehingga peradangan reda. Studi pada pria muda tadi menunjukkan, konsumsi kiwi meningkatkan kadar vitamin C pada serum dan sel-sel imun hingga ke level optimal. Vitamin C juga memroduksi sel-sel superoksida yang membunuh bakteri, serta memperbaiki kemotaksis, yakni seberapa cepat sel darah putih mencapai tempat infeksi.

Penelitian lain membuktikan, asupan vitamin C membantu menurunkan insiden penyakit flu dan keparahannya. Mereka yang mengonsumsi kiwi lebih jarang kena flu, ketimbang yang tidak mengonsumsi, anak maupun dewasa.

Vitamin C bekerja sebagai antioksidan serta mendukung enzim yang bekerja pada mood dan energi. Vitamin C merupakan ko-faktor dari banyak enzim, dan berperan penting dalam fungsi biologis: penyembuhan luka, pembentukan jaringan baru, mencegah dan mengatasi kanker, memperbaiki mood dan vitalitas, dan lain-lain.

 

Sumber terbaik vitamin C?

Makanan harus menjadi pilihan utama, karena makanan tinggi vitamin C juga mengandung nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh. Anjuran konsumsi 5+ porsi buah/sayur setiap hari tidak cukup memenuhi vitamin C, kecuali salah satunya merupakan buah/sayur yang bernilai vitamin C tinggi.

Tiap buah memiliki kandungan nutrisi berbeda. Makanlah bermacam buah dengan aneka warna, tapi harus ada yang nilai vitamin C-nya tinggi.