Pandemi COVID-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir ini memberi dampak besar pada banyak orang. Perubahan kondisi sosial dan ekonomi berdampak pada kondisi mental seseorang. Perlu lakukan beberapa hal untuk mencegah stres dan ‘bersahabat’ dengan pandemi COVID-19.
Normalnya seseorang yang mampu beradaptasi dengan perubahan akibat pagebluk COVID-19 ini akan membuatnya mampu untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baru dan memandang kehidupan dengan cara yang lebih realistis.
Beberapa perubahan yang mulai dilakukan pada mereka yang telah mencapai tahap ini seperti :
1. Mulai terbentuk gaya hidup “stay at home” (menurunnya mobilitas, belanja online, orang lebih selektif dalam belanja (kebutuhan vs keinginan), pemilihan makanan yang lebih praktis, dan lain-lain.
2. “Back to basic” dengan lebih banyak aktivitas yang dilakukan di rumah. Memunculkan kembali bahan-bahan tradisional untuk menjaga kesehatan, dan lain-lain.
3. Memanfaatkan dan mengoptimalkan layanan virtual untuk menunjang aktivitas work-from-home, kelahiran generasi Zoom, telemedicine, dan lain-lain.
3. Timbulnya kebersamaan dan rasa senasib sepenanggungan.
Bagi yang belum mampu beradaptasi
Tetapi dijelaskan oleh dr. Leonardi Goenawan, SpKJ, dari RS Pondok Indah- Puri Indah, Jakarta, tidak semua orang mampu beradaptasi dengan perubahan selama pagebluk COVID-19 ini.
“Tidak semua orang memiliki ketangguhan yang sama untuk mencapai tahap penerimaan. Seseorang yang biasanya mudah tertekan, akan merasakan dampak pandemi ini lebih berat,” katanya.
Untuk menyiasati situasi tertekan dan tidak mengalami stres yang berlarut-larut, dr. Leo menyarankan beberapa langkah berikut:
1. Berikan diri Anda istirahat dari menonton, membaca, atau mendengarkan berita, termasuk media sosial. Mendengar info pandemi berulang kali bisa membuat hanyut dalam kekhawatiran yang berlebihan.
2. Pelihara baik-baik kesehatan tubuh Anda dan berolahraga ringan secara teratur, seperti latihan napas, stretching, yoga, atau meditasi. Makan makanan yang sehat dan berimbang dan berolahraga secara teratur juga tidur dengan waktu yang cukup. Hindari penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan yang tidak perlu.
3. Berikan diri Anda waktu untuk bersantai. Lakukan beberapa aktivitas lain yang Anda sukai. Berbagai penelitian memperlihatkan hubungan resiprokal (terbalik) antara stres dan aktivitas fisik. Semakin rutin Anda beraktivitas fisik maka semakin rendah tingkat stres yang Anda miliki.
Selain itu, aktivitas fisik dan olahraga terbukti penting dalam manajemen stres yang efektif karena dapat menurunkan kadar hormon-hormon stres seperti adrenalin dan kortisol dalam tubuh.
Pada saat yang sama aktivitas fisik menstimulasi produksi endorfin, yaitu bahan kimia yang diproduksi oleh otak dan berfungsi sebagai pereda rasa sakit. Endorfin juga dapat menghasilkan perasaan relaks dan optimisme ketika Anda berolahraga rutin
4. Senantiasa terhubung dengan orang lain. Berbicaralah dengan orang yang Anda percayai tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Dengan bercerita pada orang lain akan meringankan separuh dari beban Anda. (jie)
Baca juga : WHO Mengatakan COVID-19 Tidak Akan Hilang: Bagaimana Beradaptasi Dengan “New Normal”