Bagi penderita prediabetes atau diabetes mengatur pola makan merupakan modal utama untuk menjaga kadar gula darah. Konsumsi makanan tertentu terbukti mampu membantu turunkan gula darah.
Walau faktor-faktor seperti berat badan, aktivitas, stres dan genetik juga berperan dalam pengaturan glukosa dalam darah, patuh pada diet sehat sangat penting dalam kontrol gula darah.
Sebagian besar makanan modern saat ini tinggi kalori dan gula sehingga sangat mudah menaikkan gula darah. Sehingga sangat penting untuk memilih makanan tertentu yang bisa membantu mengatur atau turunkan gula darah.
Berikut lima makanan yang biasa kita konsumsumsi tetapi ternyata bisa menurunkan gula darah:
1. Brokoli
Brokoli mengandung nutrisi alami – disebut sulforaphane - yang mampu membantu penderita diabetes mengontrol kadar gula darah mereka.
Senyawa kimia alami ini akan aktif bila brokoli ‘dirusak’ - bisa dengan dipotong/dicincang. Penelitian baik pada hewan atau manusia (salah satunya riset Wendi Teng, et al) mencatat bila ekstrak sulforaphane ini memiliki efeka antidiabetes yang kuat, membantu meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan gula darah dan stres oksidasi.
2. Seafood
Makanan laut, seperti ikan dan kerang, merupakan sumber protein, lemak sehat, vitamin, mineral dan antioksidan yang dapat membantu mengatur gula darah.
Asupan tinggi ikan berlemak, seperti salmon dan sarden, telah terbukti membantu meningkatkan regulasi gula darah. Studi pada 68 orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang mengonsumsi 26 ons (750 gram) ikan berlemak per minggu mengalami penurunan gula darah pascamakan yang signifikan, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi ikan tanpa lemak. Studi ini diterbitkan di The British Journal of Nutrition.
3. Kacang-kacangan dan lentil
Kacang-kacangan dan lentil kaya akan nutrisi, seperti magnesium, serat dan protein, yang dapat membantu menurunkan gula darah. Mereka juga sangat tinggi akan serat larut dan pati, yang membantu memperlambat pencernaan dan dapat meningkatkan respons gula darah setelah makan.
Penelitian Donna M. Winham dkk, pada 12 wanita menunjukkan bahwa menambahkan kacang hitam atau buncis ke dalam nasi secara signifikan mengurangi kadar gula darah setelah makan, dibandingkan dengan makan nasi saja.
4. Alpukat
Selain lembut dan lezat, alpukat dapat menawarkan manfaat yang signifikan untuk mengontrol gula darah. Mereka kaya lemak sehat, serat, vitamin dan mineral.
Dalam jurnal Critical Review in Food Science and Nutrition disebutkan bahwa alpukat dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan melindungi terhadap perkembangan sindrom metabolik, yang merupakan sekelompok kondisi, termasuk tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit kronis.
5. Telur
Telur merupakan sumber protein, lemak sehat, vitamin, mineral dan antioksidan yang baik. Beberapa penelitian telah menghubungkan konsumsi telur dengan kontrol gula darah yang lebih baik.
Sebuah penelitian pada 42 orang dewasa dengan kelebihan berat badan/obesitas, baik pradiabetes atau diabetes tipe 2, menunjukkan bahwa makan satu telur besar per hari menurunkan 4,4% gula darah puasa, serta peningkatan sensitivitas insulin, dibandingkan dengan makanan pengganti telur.
Terlebih lagi, selama 14 tahun studi lanjutan pada 7.002 orang dewasa Korea, konsumsi telur dua hingga empat porsi per minggu dikaitkan dengan risiko diabetes 40% lebih rendah, dibandingkan dengan makan telur <1 kali per minggu.
Riset terbaru obat diabetes
Selain pola makan, bagi penderita diabetes obat penurun gula darah tidak boleh ditinggalkan. Ada banyak jenis obat diabetes yang beredar. Terbaru Daewoong Pharmaceutical (farmasi di Korea Selatan) telah berhasil melakukan uji klinis fase 3 obat diabetes Enavogliflozin.
Enavogliflozin adalah obat diabetes penghambat SGLT-2 terbaru. Obat ini bisa diberikan sebagai terapi tunggal (monoterapi) atau terapi kombinasi dengan metformin (obat diabetes lainnya).
Riset dilakukan pada 160 pasien diabetes tipe 2 di RS Universitas Nasional Seoul. Peneliti ingin mengetahui perubahan HbA1c antara kelompok Enavogliflozin (monoterapi) dan kelompok plasebo pada 24 minggu terapi. Uji klinis terapi kombinasi metformin dilakukan pada 200 pasien diabetes.
“Enavogliflozin saja dan terapi kombinasi metformin dipastikan memiliki efek penurun gula darah yang sangat baik dan keamanan pada total 360 pasien dalam uji coba fase 3,” tulis peneliti dalam laporannya.
“Jika efek penurun gula darah yang sangat baik dan keamanan Enavogliflozin dikonfirmasi, diharapkan menjadi pilihan pengobatan yang baik untuk pasien diabetes tipe 2.”
Daewoong berencana untuk segera memulai permohonan persetujuan produk dan meluncurkan obat tunggal Enavogliflozin dan kombinasi metformin secara bersamaan pada tahun 2023. (jie)