Buah manggis yang eksotis bukan hanya asyik untuk main tebak-tebakan. Di balik rasa manis-asam buah yang mendapat predikat Queen of Fruit ini memiliki khasiat istimewa bagi kesehatan, sehingga menarik perhatian para peneliti.
Buah manggis mengandung gula sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Komposisi daging buahnya per 100 gram meliputi: 79,2 g air, 0,5 g protein, 19,8 g karbohidrat, 0,3 g serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg. Umumnya, buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar.
Dulu, tumbuhan yang bernama latin Garcinia mangostana L., ini biasa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit ringan seperti diare dan sariawan. Untuk diare, kulit manggis dipotong-potong, direbus, disaring, ditambahkan madu, kemudian diminum. Untuk sariawan, cukup berkumur dengan rebusan kulit manggis.
Khasiat pigmen ungu kulit manggis yang disebut anthocyanin dan senyawa kimia (fitokimia), ternyata menakjubkan. Fitokimia merupakan zat kimia dalam tumbuhan, bisa berupa pigmen warna yang berfungsi melindungi tanaman/buah dari gangguan mikroorganisme luar dan radiasi sinar matahari.
Baca juga : Ekstra Kulit Manggis Matikan Sel Kanker
Di antara fitokimia buah manggis, xamthone menunjukkan performa luar biasa. Menurut penelitian, zat ini mampu meningkatkan kesehatan saluran pencernaan, mendukung sistem imun, menetralkan radikal bebas, menunjang fungsi persendian dan menstimulasi sistem pernapasan.
Antioksidan dan anti peradangan
Ekstrak kulit buah manggis diketahui sebagai antioksidan kuat, yang lebih dari sekedar meningkatkan sistem imun tubuh. Selain itu, kulit manggis juga sekaligus memiliki efek anti-inflamasi, antibakteri, antijamur, antivirus, termasuk antidiabetes.
Menurut Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.S., staf pengajar di Jurusan Budi Daya Pertanian, Universitas Padjadjaran Bandung, penelitian menunjukkan bahwa alfa-mangostin (salah satu senyawa xamthone) hasil isolasi kulit buah manggis, mempunyai aktivitas anti peradangan dan antioksidan. Alfa -mangostin menghambat tidak hanya reseptor histamin H, tapi juga epiramin yang membangun tempat reseptor H1 pada sel otot lunak secara utuh.
Efek anti peradangan dilakukan dengan menghambat pelepasan histamin dan sistesis prostaglandin E2 (mediator inflamasi). Histamin merupakan senyawa jenis amin, yang diproduksi dalam sel mast yang terlibat dalam reaksi imun lokal sebagai respon terhadap patogen –bakteri, virus dan parasit yang merugikan.
Ekstrak metanol kulit buah manggis juga berefek meredam radikal bebas. (jie)